1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Fenomena supermoon pengaruhi pasang naik di Kota Semarang

"Wilayah pesisir termasuk pesisir Kota Semarang terancam tergenang rob karena fenomena ini,"

Supermoon. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Selasa, 09 Januari 2018 10:41

Merdeka.com, Semarang - Fenomena purnama perigee atau lebih dikenal sebagai supermoon tampak di langit Indonesia. Rembulan tampak lebih besar 14 persen dan lebih terang sekitar 30 persen dari ukuran saat purnama biasa atau apogee (di titik terjauh dari bumi).

Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kota Semarang, Retno Widyaningsih Mengatakan, saat ini bulan “Supermoon” berada di titik terdekat dengan bumi. Sehingga mengakibatkan dampak peningkatan pasang air laut maksimum yang memiliki potensi banjir rob atau genangan air laut menuju daratan pesisir. "Wilayah pesisir termasuk pesisir Kota Semarang terancam tergenang rob karena fenomena ini," kata dia, Selasa (9/1).

Retno menambahkan, rob tersebut diprediksi terjadi antara tanggal 1 hingga 4 Januari 2018 dan 29 Januari – 2 Februari 2018 mendatang. Beberapa wilayah yang berpotensi rob diantaranya terjadi di pesisir utara Kota Semarang, Kecamatan Sayung Kabupaten Demak, pesisir utara Kota Pekalongan, pesisir utara Kabupaten Pemalang, dan pesisir utara Kabupaten Tegal.

“Jadi, dari pengamatan penghitungan pergerakan bulan mengelilingi bumi itu jarak bumi dan bulan pada tanggal 1-4 Januari 2018 berada pada jarak terdekat. Pasang surut air laut pengaruhnya karena gravitasi bulan terhadap bumi. Otomatis kalau jarak bulan itu dekat bisa mengakibatkan air laut tertarik oleh bulan, sehingga air laut pasang,” terangnya.

Untuk itu, pihaknya berharap masyarakat di wilayah-wilayah tersebut untuk waspada dan hati-hati. Sebab pada fenomena Supermoon tahun lalu, terjadi pasang tertinggi disertai hujan. "Maka hampir di sepanjang pantura terjadi kerusakan, baik karena pasang maupun karena gelombang. Saat itu terjadi Siklon Cempaka dan Dahlia, saat juga bulan purnama,” terangnya.

Berdasarkan prakiraan menggunakan Dishidros, saat kata Retno, ketinggian air laut mencapai ketinggian 120 centimeter. Artinya, sudah terjadi kenaikan air laut. "Hanya saja tidak signifikan seperti tanggal 1 Desember lalu. Ada kenaikan rata-rata pasang air laut 60 centimeter. Masuk di permukiman warga atau tidak, itu tergantung sanitasi masing-masing wilayah," tambah dia.

Untuk itu, pihaknya meminta semua masyarakat khususnya pemerintah di daerah pesisir supaya mengantisipasi kejadian ini, misalnya mengaktifkan pompa (untuk penyedot rob), supaya tidak terjadi bencana.

"BMKG memberi warning supaya meminimalisasi dampak terjadinya rob, agar masyarakat siap-siap untuk mengantisipasi, misalnya menyelamatkan barang-barangnya, mengaktifkan pompanya dan seterusnya,” terangnya.

Mengenai antisipasi tersebut juga telah diinformasikan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang dan daerah lainya. “Kami hanya memiliki peran memberi informasi. Mengenai penanganan nanti biasanya BPBD. Kami juga memiliki grup whatsApp bersama BPBD, mereka kan memiliki kelompok siaga bencana yang segera merespons,” pungkasnya.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Peristiwa
KOMENTAR ANDA