1. HOME
  2. PARIWISATA

Wujud Syukur, Nelayan Tambaklorok Gelar Sedekah Laut

"Diharapkan setelah Kampung Bahari selesai pembangunannya, acara sedekah laut bisa mendatangkan wisatawan baik domestik maupun mancanegara,"

Masyarakat dan nelayan Tambaklorok saat menggelar sedekah laut.. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Minggu, 28 Juli 2019 17:51

Merdeka.com, Semarang - Nelayan Tambaklorok Kota Semarang menggelar acara sedekah laut pada Minggu (28/7). Acara yang digelar sebagai wujud syukur atas melimpahnya hasil tangkapan ikan itu berlangsung meriah.

Ratusan masyarakat menyaksikan upacara sedekah laut itu. Sejumlah makanan dan buah-buahan diarak di sepanjang kampung untuk kemudian di larung ke tengah laut. Puluhan kapal terlibat dalam upacara sedekah laut itu.

Ketua panitia acara, Imam Sucipto mengatakan, kegiatan sedekah laut sudah menjadi tradisi di Kampung Tambaklorok. Diakuinya, acara sedekah laut di tahun ini lebih ramai dibandingkan tahun sebelumnya.

"Tahun ini banyak pihak yang terlibat. Seperti anggota Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), beberapa Karang Taruna dan tentunya para Nelayan di Kampung Tambaklorok," kata dia.

Imam menambahkan, selain sebagai wujud syukur, ke depan sedekah laut ini juga bisa menjadi agenda wisata. Apalagi, Tambaklorok akan menjadi Kampung Bahari Semarang.

"Diharapkan setelah Kampung Bahari selesai pembangunannya, acara sedekah laut bisa mendatangkan wisatawan baik domestik maupun mancanegara," terangnya.

Sementara itu, Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Semarang, Slamet Ari Nugroho menambahkan, acara sedekah laut merupakan wujud syukur para nelayan atas berkah yang diterima. "Sekaligus sebagai cara para nelayan untuk mempublikasikan diri," kata dia.

Dia menambahkan, jumlah nelayan di Tambaklorok sendiri sekitar 745 orang. Namun dari angka itu, tidak semua berprofesi sebagai nelayan tetap. "Kalau lagi paruh musim, paling tinggal separuhnya, karena tidak masuk musim melaut," terangnya.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Peristiwa
  2. Ragam
  3. Budaya
KOMENTAR ANDA