"Ini acara rutin tiap tahun yang kami gelar sebagai wujud syukur kepada Tuhan atas berkah yang diberikan melalui Waduk Jatibarang ini,"
Merdeka.com, Semarang - Ratusan warga memenuhi tepi Waduk Jatibarang, Kamis (26/4). Dengan khidmat, mereka mengikuti acara nyadran Waduk Jatibarang yang rutin digelar tiap tahun. Dalam acara nyadran tersebut, diarak gunungan berisi nasi tumpeng dan aneka palawija. Setelah diarak ke bibir waduk, gunungan tersebut kemudian dibawa ke tengah waduk menggunakan perahu.
Setelah sampai di tengah, dilakukan ritual dan doa bersama. Kemudian, gunungan tersebut dilarung ke dalam waduk. "Ini acara rutin tiap tahun yang kami gelar sebagai wujud syukur kepada Tuhan atas berkah yang diberikan melalui Waduk Jatibarang ini," kata Sekertaris Pokdarwis Suko Makmur, Sudian.
Selain itu, lanjut dia, kegiatan tersebut juga dilakukan sebagai upaya melestarikan budaya. Diharapkan juga, dengan kegiatan budaya tersebut, akan menambah daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke destinasi wisata Waduk Jatibarang. "Harapannya bisa mendatangkan lebih banyak wisatawan. Selain potensi alam, salah satu hal yang menarik di sini (Waduk Jatibarang) adalah wisata budayanya," terangnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryati Rahayu mengatakan, acara nyadran merupakan potensi menarik untuk dilestarikan. Selain untuk melestarikan budaya, acara tersebut penting untuk menunjang pariwisata di Waduk Jatibarang. "Sebab wisatawan itu tidak hanya mencari keindahan alam, namun aneka tradisi budaya yang dilakukan sangat diminati, khususnya bagi turis asing," terangnya.
Untuk itu, dia berpesan kepada masyarakat khususnya Pokdarwis untuk rutin menggelar acara kebudayaan. Konsep acara juga harus dibuat semenarik mungkin agar disenangi oleh wisatawan. "Promosi juga harus dilakukan, beberapa agen travel harus dilibatkan untuk membantu promosi kepada wisatawan," pungkasnya.