1. HOME
  2. PROFIL

Wali Kota Hendi ditetapkan sebagai kepala daerah terbaik di Indonesia

"Saya rasa penghargaan hanyalah simbol, tapi kesejahteraan masyarakat tetap jadi representasi utama,"

Wali Kota Hendi saat menerima penghargaan dari Mendagri Tjahjo Kumolo, Rabu (25/4) malam.. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Rabu, 25 April 2018 21:39

Merdeka.com, Semarang - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi (KemenPAN-RB) Januari 2018 lalu, menetapkan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi sebagai kepala daerah terbaik di Indonesia dalam urusan pelayanan publik. Predikat yang diterima oleh wali kota yang akrab disapa Hendi itu, merupakan kali kedua diterimanya, setelah pada 2017 lalu juga memperoleh predikat yang sama dari KemenPAN-RB. Dengan demikian, orang nomor satu di Kota Atlas ini dinobatkan untuk predikat yang sama selama 2 tahun berturut-turut.

Selain pelayanan publik yang menempatkan Hendi sebagai kepala daerah terbaik, KemenPAN-RB juga menetapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang di bawah kepemimpinan Hendi sebagai pemerintah daerah dengan kinerja tertinggi di Indonesia pada 2018 ini. Predikat itu juga didapatkan oleh Pemkot Semarang yang dipimpin oleh Hendi pada tahun sebelumnya, atau secara berturut-turut.

Atas prestasi yang diraih oleh Wali Kota Hendi dan Pemkot Semarang itu, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memberikan penghargaan. Penghargaan diberikan kepada Wali Kota Hendi yang mewakili Pemkot Semarang oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo pada Malam Apresiasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah oleh Kementerian Dalam Negeri di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (25/4). Kegiatan tersebut menjadi rangkaian Peringatan Hari Otonomi Daerah Ke-22 tahun 2018.

Pada kesempatan itu, Tjahjo Kumolo, menegaskan jika transparansi dan partisipasi publik dalam pengambilan kebijakan menjadi tolok ukur utama. Kemudian ada tiga hal yang menjadi perhatian utama, yakni integritas, tata kelola pemerintahan yang baik, dan peningkatan kesejahteraan rakyat. "Sehingga apapun kebijakannya itu dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Hendi, mengatakan jika tolok ukur kinerja sebenarnya ada pada kesejahteraan rakyat. "Saya rasa penghargaan hanyalah simbol, tapi kesejahteraan masyarakat tetap jadi representasi utama, apakah kinerja kami memang yang terbaik atau tidak," papar Hendi.

Menurutnya, ketika Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Semarang beberapa tahun terakhir sudah meningkat tajam, penghargaan tersebut menjadi sebuah simbol penting untuk terus memotivasi Pemkot Semarang untuk berupaya lebih baik lagi. "Maka dari itu saya ucapkan terima kasih kepada Pemerintah Republik Indonesia, khususnya Kementrian Dalam Negeri," ucapnya.

Dalam catatan Badan Pusat Statistik (BPS) disebutkan, IPM Kota Semarang pada tahun 2016 mencapai angka 81.19. Capaian tersebut lebih tinggi dibandingkan Kota Surabaya dengan 80.83, atau Kota Bandung denga 80.13. Dan Pencapaian IPM Kota Semarang yang tinggi itu sendiri merupakan sebuah lompatan besar bagi kota Semarang yang pada tahun 2011 terpuruk pada angka 77.58, di bawah Kota Surabaya dengan 77.62, dan Kota Bandung dengan 78.12.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Peristiwa
  2. Pemkot Semarang
  3. Penghargaan
KOMENTAR ANDA