"Seneng sekali dengan adanya kegiatan ini, Tinjomoyo jadi semakin ramai. Apalagi, konsepnya menarik,"
Merdeka.com, Semarang - Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menghidupkan kembali kawasan Tinjomoyo Semarang dengan menggelar Pasar Semarangan berhasil. Dengan adanya kegiatan tersebut, lokasi yang dulu sepi karena kebun binatangnya dipindah, kini menjadi ramai kembali.
Pada soft launching kegiatan Pasar Semarangan, Sabtu (17/3), ratusan pengunjung memadati lokasi itu. Bahkan, hingga malam hari pengunjung semakin ramai berdatangan, karena Pasar Semarangan buka setiap Sabtu hingga pukul 21.00 WIB.
"Seneng sekali dengan adanya kegiatan ini, Tinjomoyo jadi semakin ramai. Apalagi, konsepnya menarik, yakni pasar yang menyajikan aneka menu tradisional dengan sistem pembayaran modern," kata Friska Ayu Wulandari,24, salah satu pengunjung.
Friska mengaku tertarik dengan Sego Kethek yang dijajakan di lokasi itu. Penganan nasi dengan aneka lauk tradisional khas Objek Wisata Goa Kreo itu memang selalu menjadi incaran pengunjung. “Niatnya kesini mau beli Sego Kethek, tapi malah sudah habis. Saya penasaran sudah hampir 4 tahun di Kota Semarang belum mencicipi Sego Kethek, terpaksa mengobati kekecewaan dengan getuk goreng. Sabtu depan saya akan datang lebih awal," imbuhnya.
Sejak siang hingga sore, Pasar Semarangan terus didatangi masyarakat sekadar untuk melihat lokasi Hutan Tinjomoyo yang saat ini sudah dipugar cantik, ataupun sengaja menikmati jajanan kuliner yang dijual di lokasi tersebut.
Setidaknya, dalam acara ini terdapat 25 stan makanan dari 4 etnis, yakni Arab, China, Eropa, dan Jawa dijajakan setiap diselenggarakannya Pasar Semarangan. Uniknya lagi, sistem pembayaran di sini menggunakan sistem online atau melalui aplikasi yang didukung Bank Negara Indonesia (BNI).
Salah satu pengisi stan Zasilah, yang menjajakan makanan dan minuman khas Kampung Malon Gunung Pati, mengaku terkejut dengan antusias masyarakat yang datang karena ternyata mereka menyukai makanan dan minuman yang bisa dikatakan makanan jadul.
“Saya Bawa Sate Kreming Malon 150 porsi, dan 100 porsi Wedang Malon. Ternyata belum sampai Maghrib sudah habis, cuaca yang dingin dan sedikit gerimis ternyata membuat penasaran masyarakat yang datang untuk mencicipi. Alhamdulilah pada suka,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryati Rahayu saat mengunjungi Pasar Semarangan menyebutkan, dari pelaksanaan tersebut akan dilakukan evaluasi apa saja yang kurang dan mesti dibenahi agar lebih sempurna di kemudian hari.
“Apalagi Pasar Semarangan ini akan dijadikan percontohan dari pasar digital secara nasional yang dikelola Pemkot Semarang, yang dinilai sukses dikunjungi masyarakat ditambah suguhan suasana hutan kota Tinjomoyo. Nantinya, selain di Tinjomoyo, ada juga Festival Oudestaat yang bernuansa heritage dan Pasar Bulu merupakan urban market yang modern yang akan menggunakan konsep digital market juga,” serunya.
Meskipun hujan, lanjut dia, antusias masyarakat untuk datang ke Pasar Semarangan Tinjomoyo dan menikmati wisata kuliner di hutan kota sangat tinggi. "Ternyata sangat luar biasa, baru pukul 17.00 WIB makanan sudah banyak yang habis," terangnya.
Selain dapat menikmati sajian makanan dari 4 etnis, tentunya di lokasi Pasar Semarangan ini para pengunjung terutama yang berpasang-pasangan maupun yang rombongan dengan teman, ada pula berbagai spot poto menarik yang pantas anda coba untuk di upload di media sosial. Jadi, silahkan datang pada Sabtu pekan depan mulai pukul 15.00 WIB hingga pukul 21.00WIB malam.