"Perlu adanya kreativitas dan konsistensi agar festival ini menjadi semakin meriah di tahun-tahun berikutnya,"
Merdeka.com, Semarang - Ribuan orang berduyun-duyun memadati kawasan Kelenteng Sam Poo Kong, Minggu (4/8). Mereka dengan antusias mengikuti kirab budaya Festival Cheng Ho yang berlangsung di halaman kelenteng tersebut.
Sejak pagi hari, masyarakat sudah berdatangan ke lokasi itu. Meskipun, rombongan arak-arakan baru berangkat dari Kelenteng Tay Kak Sie di Kawasan Gang Pinggir, Pecinan dan tiba di Kelenteng Sam Poo Kong sekitar pukul 07.30WIB.
Namun, lelah menunggu terbayar tuntas ketika melihat arak-arakan tiba. Aneka kesenian seperti barongsai, liong atau naga, gedawangan dan berbagai alat musik lainnya membuat suasana menjadi meriah.
Tidak hanya turis domestik, beberapa turis dari mancanegara juga terlihat menyaksikan kirab budaya ini. Mereka mengabadikan momen itu menggunakan ponsel masing-masing.
Wali Kota Semarang yang diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang Iswar Aminuddin mengatakan, Sam Poo Kong dan Laksamana Cheng Ho merupakan bukti bahwa Kota Semarang memiliki budaya yang menarik.
"Patut kita syukuri bersama bahwa sejak ratusan tahun lalu antar etnis yang ada di Kota Semarang, mulai Jawa, Melayu, Arab, Chinese dan Eropa hidup bersama. Sampai sekarang masih terjaga," kata Iswar.
Iswar menambahkan, kegiatan kirab budaya seperti ini menjadikan motivasi bagi masyarakat membangun kota agar menjadi lebih baik, menjaga kerukunan dan menciptakan suasana harmonis.
Sementara itu, Asisten Administrasi Provinsi Jawa Tengah Heru Setiadi mengaku bangga karena Kota Semarang bisa menyelenggarakan gelaran yang mampu memikat dunia. Kirab budaya Festival Cheng Ho ini dirasa menarik lantaran bisa menampilkan sejarah dalam sebuah event wisata.
"Festival Cheng Ho juga sudah masuk dalam calendar of event nasional. Perlu adanya kreativitas dan konsistensi agar festival ini menjadi semakin meriah di tahun-tahun berikutnya," ucapnya.