1. HOME
  2. PARIWISATA

Pemkot Semarang Kembali Gelar Semarang Night Carnival

“Tahun ini kami semakin banyak menggelar event yang bertaraf internasional, salah satunya adalah SNC."

Kostum Semarang Night Carnival.. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Kamis, 13 Juni 2019 18:45

Merdeka.com, Semarang - Event tahunan bertaraf internasional yang telah menjadi agenda rutin Pemerintah Kota Semarang yakni Semarang Night Carnival (SNC) akan kembali digelar. Rencananya, gelaran akbar itu akan dilaksanakan pada 3 Juli mendatang.

Pelaksanaan SNC tahun ini dipastikan berbeda dengan tahun sebelumnya. Yang istimewa pada gelaran SNC kali ini, selain karnaval peserta SNC, juga akan dimeriahkan dengan pawai Budaya 98 kota anggota Asosiasi Pemerintah Kota se-Indonesia (Apeksi).

SNC akan diikuti oleh para pelajar dan peserta umum dengan kostum warna-warni. Peserta umum sendiri berasal dari sanggar, instansi BUMN dan RSUD. Selain itu, akan ada pula peserta dari luar Semarang yaitu dari Salatiga, Jember, Jepara, Manado, Papua, dan Pemalang.

Tidak tanggung-tanggung negara-negara sahabat seperti Cina, Srilanka, Senegal, Korea dan Taiwan sudah memastikan diri untuk ikut memeriahkan karnaval SNC kali ini.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengaku optimistis gelaran SNC dapat semakin mengukuhkan Semarang sebagai kota yang go international. “Tahun ini kami semakin banyak menggelar event yang bertaraf internasional, salah satunya adalah SNC. Tahun ini partisipasi dari negara luar semakin banyak. Ini merupakan bukti Kota Semarang yang semakin maju dengan sektor pariwisatanya sehingga bisa go International,” ujarnya.

Perlu dicatat, rute SNC dan Pawai Budaya akan melewati jalur yang sama. Dimulai pada pukul 18.30WIB dari Jalan Imam Bonjol depan Udinus menuju Jalan Piere Tendean, kemudian menuju Jalan Pemuda Balai Kota dan berakhir di Gedung Pandanaran Jalan Imam Bonjol.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Semarang, Indriyasari mengatakan, “Pelangi Nusantara” diambil sebagai tema SNC 2019. Tema itu untuk menggambarkan Indonesia sebagai negara dengan keberagaman suku, ras, agama dan golongan. "Walaupun berbeda-beda tetap rukun dan kokoh dalam kesatuan NKRI," kata dia.

Dirinya menerangkan, tema Pelangi Nusantara akan dibagi lagi menjadi 4 sub tema atau defile. Pertama adalah wayang (Pulau Jawa dan Bali), Indonesia Timur, Sumatra, dan Enggang (Pulau Kalimantan). "Masing-masing defile mewakili budaya Nusantara berdasarkan rumpun pulau di Indonesia," paparnya.

Pada defile pertama yaitu wayang, akan digambarkan bahwa wayang adalah seni pertunjukan asli Indonesia yang berkembang pesat di Pulau Jawa dan Bali. Ketika agama Hindu masuk ke Indonesia dan menyesuaikan kebudayaan yang sudah ada, seni pertunjukan ini menjadi media efektif menyebarkan agama Hindu. Warna wayang didominasi emas, coklat, hitam.

Kemudian defile selanjutnya yaitu Indonesia Timur. Defile ini menampilkan provinsi terluas Indonesia yang terletak di bagian timur Indonesia yaitu Papua. Papua dikenal dengan hasil ukiran kayunya yang unik dan naturalis di mana dari pola-pola tersebut akan terlihat kerumitan cara membuatnya sehingga membuat karya ukir Papua bernilai tinggi. Warna Papua didominasi oleh coklat, hitam, putih.

Selanjutnya ada defile Sumatra. Defile Sumatra yaitu kelompok etnis asli Nusantara yang berbahasa dan menjunjung adat Minangkabau. Masyarakat Minangkabau memiliki berbagai macam atraksi dan kesenian, seperti tari-tarian yang biasa ditampilkan dalam pesta adat maupun perkawinan. Minangkabau didominasi warna emas, merah, hitam.

Terakhir ada defile Enggang. Enggang adalah salah satu burung langka yang dilindungi di Indonesia. Binatang yang lebih dikenal sebagai rangkong ini konon disakralkan oleh Suku Dayak. Burung ini memiliki karakter panglima Burung yang diyakini sebagai simbol kebesaran dan kemuliaan yang melambangkan suku Dayak.

Kebiasaannya hinggap di pohon-pohon yang tinggi, masyarakat Dayak menyimbolkan burung ini layaknya pemimpin, seseorang yang selalu di tempat tertinggi. Kalimantan didominasi warna hitam, putih, orange, kuning, hijau, merah.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Ragam
  2. Pemkot Semarang
KOMENTAR ANDA