"Kami bangga, karena event ini mampu menghadirkan ribuan wisatawan,"
Merdeka.com, Semarang - Ribuan orang tumpah ruah di kawasan Kelenteng Sam Poo Kong Kota Semarang, Minggu (12/8) pagi. Mereka menyambut arak-arakan perayaan kedatangan Kongco Sam Poo Tay Djien atau Laksamana Cheng Hoo ke 2569.
Arak-arakan Kongco Sam Poo Tay Djien dilaksanakan mulai dari Kelenteng Tay Kak Sie di kawasan Pecinan Semarang. Kongco tersebut kemudian di arak menyusuri jalanan Kota Semarang didampingi kongco lainnya.
Kesenian barongsai dan liong juga turut memeriahkan kirab budaya itu. Di sepanjang perjalanan, kehadiran arak-arakan Kongco Laksamana Cheng Hoo disambut antusias oleh masyarakat.
"Sengaja datang dari pagi untuk melihat arak-arakan ini. Setiap tahun memang datang untuk berdoa kepada dewa," kata Rika Pujiastuti, 33, salah satu warga.
Sementara itu, perwakilan Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuti dalam sambutannya mengatakan, kegiatan Festival Cheng Hoo merupakan kegiatan pariwisata yang sudah masuk kalender event nasional.
"Pemerintah sangat mendukung kegiatan ini, mulai promosi sampai support kegiatannya. Kami bangga, karena event ini mampu menghadirkan ribuan wisatawan," kata dia.
Dia berharap, festival semacam ini tidak hanya dilakukan setahun sekali. Namun, ada banyak kegiatan yang digelar di objek wisata ini.
"Atraksi lainnya bisa dikemas dengan baik sebagai event wisata. Tidak hanya untuk memperingati kedatangan Kongco saja, tapi ada kegiatan lain yang dapat dimeriahkan," tambahnya.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, Festival Cheng Hoo ini merupakan kegiatan rutin tiap tahun. Dirinya sangat bersyukur kegiatan tersebut sudah masuk dalam kalender event nasional.
"Animo masyarakat setiap tahun gelaran ini terus bertambah. Dalam kegiatan hari ini saja, sekitar 10.000 pengunjung memadati kawasan Sam Poo Kong ini, jadi tentu ini kegiatan bagus untuk menarik wisatawan," kata dia.
Apalagi lanjut Hendi, panggilan akrab Hendrar Prihadi, dalam kegiatan ini tidak hanya mengedepankan faktor budaya saja. Namun, faktor kerukunan antar umat beragama sangat kental terlihat.
"Dimana tidak hanya umat Tri Dharma saja yang memeriahkan kegiatan ini, tapi ada juga umat agama lainnya seperti Muslim, Kristen, Katolik dan agama lainnya yang ikut meramaikan. Ini bukti Kota Semarang aman, damai dan warganya hidup rukun saling menghormati," pungkasnya.