1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Orang tua diminta awasi tumbuh kembang anak lewat buku KMS

"Semuanya terdata di sana dengan jelas, sehingga buku KMS dapat menjadi bagian untuk menyiapkan generasi emas di masa mendatang."

Seminar Kesehatan. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Senin, 30 Juli 2018 18:00

Merdeka.com, Semarang - Deteksi gangguan tumbuh kembang pada anak dapat dilakukan sedini mungkin melalui keluarganya. Dengan deteksi dini tersebut, maka gangguan pertumbuhan pada anak dapat diatasi dengan baik agar anak dapat diberikan tindakan yang tepat.

Hal itu disampaikan spesialis anak dari RSUD Tugurejo, dr Agus Saptanto SpA dalam seminar "Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak Untuk Mencetak Generasi Emas" di Hotel Kesambi Hijau, baru-baru ini. "Deteksi dini pertumbuhan anak dapat dilakukan, salah satunya dengan menggunakan buku Kartu Menuju Sehat (KMS)," kata Agus.

Dengan buku KMS itu, lanjut dia, orang tua dapat dengan mudah melakukan deteksi dini gangguan tumbuh kembang pada anaknya. Buku KMS bukan sekadar catatan biasa, melainkan mencakup semua hal dalam perkembangan anak.

"Semuanya terdata di sana dengan jelas, sehingga buku KMS dapat menjadi bagian untuk menyiapkan generasi emas di masa mendatang. Selain itu, jika anak mengalami gangguan kesehatan, juga dapat diantisipasi lebih cepat dan tepat," terangnya.

Di lain sisi, Direktur RSUD Tugurejo dr Endro Suprayitno SpKJ menambahkan jika kegiatan ini sangat penting dilakukan. Selain untuk melatih rekan-rekan perawat dan bidan serta masyarakat awam agar lebih peduli dan mengetahui lebih banyak tentang tumbuh kembang anak.

Endro menegaskan pentingnya tenaga kesehatan dalam hal ini bidan dan perawat untuk menguasai tentang tumbuh kembang anak, karena merekalah ujung tombak kesehatan anak di lapangan. "Apalagi sekarang pemerintah sedang konsen dengan masalah anak stunting atau gagal tumbuh," tukasnya.

Ditambahkan, terjadinya stunting akan mempengaruhi proses tumbuh kembang anak. Jika demikian, tentu proses perkembangan anak di masa depan juga akan terganggu yang tentunya juga berpengaruh terhadap masa depannya.

Sementara itu, Ketua Panitia dr Setya Dipayana SpA menegaskan jika seminar digelar dalam Peringatan Hari Anak Nasional 2018 mengambil tema "Anak Indonesia, Anak GENIUS (Gesit, Empati, Berani, Unggul, Sehat)." Kegiatan digelar Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) RSUD Tugurejo bekerjasama dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI).

"Tumbuh kembang anak merupakan hal yang selalu menggelitik untuk dibahas, bahkan PP IDAI pun sangat concern dengan tumbuh kembang anak, mengingat pentingnya tumbuh kembang anak untuk masa depan bangsa ini," tuturnya.

Sebanyak 224 peserta mengikuti dengan seksama seminar tumbuh kembang ini. Mereka tidak hanya terdiri dari tenaga kesehatan namun juga masyarakat awam dan ibu rumah tangga. Pembicara saat menyampaikan paparan mengenai tumbuh kembang anak dalam seminar kesehatan yang digelar Tim PKRS Tugurejo di Hotel Kesambi Hijau Semarang.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Peristiwa
  2. Kesehatan
KOMENTAR ANDA