1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Wali Kota Semarang ajak semua elemen tutup ruang gerak terorisme

"Pertemuan ini salah satunya bertujuan untuk menguatkan masyarakat agar tidak panik dengan adanya beberapa peristiwa teror yang terjadi,"

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi memberikan arahan kepada seluruh elemen masyarakat untuk menangkal terorisme, Selasa (22/5).. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Selasa, 22 Mei 2018 17:24

Merdeka.com, Semarang - Rentetan peristiwa aksi terorisme di berbagai daerah yang terjadi dalam kurun waktu satu bulan ini menjadi sebuah hal yang sangat mengagetkan banyak pihak. Apalagi, lokasi terjadinya aksi teror yakni di Surabaya, Riau, atau bahkan di Mako Brimob Kelapa Dua, notabene adalah bukan tempat-tempat dengan potensi kerawanan yang tinggi.

Menyikapi hal tersebut, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi bergerak cepat melakukan peningkatan keamanan di Kota Semarang. Bersinergi dengan Kodim 0733 BS Kota Semarang, Polrestabes Semarang dan Kejaksaan Negeri Semarang.

Hendi, sapaan akrab Wali Kota Semarang tersebut, mengumpulkan seluruh elemen masyarakat mulai Babinsa, Babinkamtibmas, tokoh agama, dan tokoh masyarakat di Kota Semarang. Pertemuan itu berlangsung di ruang Lokakrida, Balai Kota Semarang, Selasa (22/5).

Dalam pertemuan itu, Hendi meminta untuk adanya upaya penguatan peran masyarakat guna bergerak bersama menutup ruang gerak aksi terorisme di Kota Semarang. "Pertemuan ini salah satunya bertujuan untuk menguatkan masyarakat agar tidak panik dengan adanya beberapa peristiwa teror yang terjadi," ucap politisi PDI Perjuangan tersebut.

Selain itu, pihaknya juga berharap agar masyarakat tetap tenang. Meski dengan kewaspadaan yang tinggi, jangan sampai kemudian timbul rasa saling curiga yang berlebihan di dalam diri masing-masing. "Karena dapat mengakibatkan konflik yang menyebabkan perpecahan masyarakat," tambahnya.

Di tempat yang sama, Dandim 0733 BS Kota Semarang, Kolonel Inf M Taufiq Zega menuntut adanya partisipasi aktif masyarakat untuk mencegah dan mengatasi teror. "Lakukan koordinasi dengan aparat TNI, Polri dan pemerintah bila melihat ada gerak-gerik yang mengarah pada aksi terorisme. Kita harus bersinergi dalam menjawab tantangan ini untuk menjadi kekuatan besar, dan tidak boleh lengah," tegasnya.

Senada, Kepala Kejaksaan Negeri Kota Semarang, Dwi Samudji menegaskan jika dengan peran tokoh agama dan tokoh masyarakat menjadi sebuah komponen penting dalam mendukung sinergitas aparat. "Kalau berkaitan dengan pencegahan, semaksimal mungkin tokoh-tokoh agama dan tokoh-tokoh masyarakat harus melakukan pendekatan, ini untuk memutus pelaku-pelaku utama agar tidak menyalur ke bawah", papar Dwi.

Di sisi lain, Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Abiyoso Seno Aji mengingatkan jika ancaman teroris tidak menyasar pada polisi saja, tetapi keseluruhan bangsa. "Maka dari itu, Panglima TNI dan Kapolri telah menurunkan perintah agar kita semua harus waspada. Dan masyarakat punya tanggung jawab ikut menciptakan terwujudnya Kamtibmas di wilayah masing-masing," tegasnya.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Peristiwa
  2. Pemkot Semarang
KOMENTAR ANDA