Tawarkan aset di lingkungan kampus untuk dijadikan destinasi wisata baru.
Merdeka.com, Semarang - Pembangunan sektor pariwisata yang sedang digalakkan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi beberapa tahun ini mulai mendapat dukungan dan respon yang positif dari berbagai pihak. Salah satunya dari Akdemi Kepolisian (Akpol) yang memiliki kampus dan sejumlah aset di Jalan Sultan Agung Kota Semarang.
Gubernur Akpol Irjen Rycko Amelza Dahniel bersama jajarannya menawarkan salah satu aset berupa tanah Akpol untuk mendukung pariwisata Kota Semarang. Hal ini terungkap saat beraudiensi dengan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi Selasa (17/4).
Dalam kesempatan itu, Irjen Rycko mengatakan jika tanah yang ditawarkan untuk pengembangan pariwisata Kota Semarang terletak di dalam kompleks kampus. Lokasi itu masih berbentuk hutan dan luasnya sekitar 2.826 m2. “Tanah tersebut luasnya 2.826 m2 posisinya tepat di pintu utamanya Akpol," terang Irjen Rycko.
Secara tegas, Rycko menyampaikan keinginannya agar Akpol dapat menjadi bagian dari destinasi wisata di Kota Semarang. Hal tersebut diutarakannya dengan menekan bahwa Akpol telah menjadi lebih terbuka untuk dikunjungi. "Jadi kami ingin agar Akpol menjadi destinasi wisata baru di Kota Semarang," tegas Rycko.
Akpol, lanjut Rycko, dapat menjadi destinasi wisata yang menarik. Salah satunya, bila ada yang ingin berkunjung untuk melihat bagaimana para taruna berlatih, maka akan dipersilakan. Niatan Rycko tersebut pun disambut baik oleh orang nomor satu di Kota Lunpia itu. Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi bahkan meyakini jika Akpol bisa menjadi daya tarik utama Kota Semarang, terkhusus sebagai wisata swa-foto, atau yang biasa disebutnya sebagai wisata digital. “Saya menghaturkan terima kasih banyak atas bantuan Bapak Gubernur (Akpol) yang ikut dalam upaya kemajuan Kota Semarang," ungkap Hendi.
Impinan seperti ini, kata Hendi, sebenarnya sudah lama diidamkan-idamkan. Apalagi hal ini sesuai dengan rencana tata ruang Wilayah (RTRW) Kota Semarang yang mana akan ada dari Sampangan ke arah Jalan Papandayan masuk ke Akpol, kemudian tembus ke Jalan Sisingamangaraja. "Namun ada beberapa kendala sehingga belum bisa direalisasikan," tambahnya.
Selain itu, Hendi juga mengusulkan agar Drum Band Akpol dapat ikut ambil bagian dalam kegiatan Car Free Day (CFD) yang diadakan rutin pada setiap hari Minggu di Kota Semarang. "Mungkin tidak setiap minggu, bisa sebulan sekali, tapi kita tentukan waktunya yang rutin, sehingga akan jadi sebuah hal yang ditunggu masyarakat. Saya yakin dengan kehadiran Drum Band Akpol pasti menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk datang ke Car Free Day," paparnya.
Sebagai permulaan, Hendi pun menawarkan untuk Drum Band Akpol dapat menjadi bagian dalam defile Semarang Night Carnival yang akan diselenggarakan pada tanggal 5 Mei 2018 mendatang. "Kegiatan itu akan sangat meriah, ada enam negara yang ambil bagian, saya senang sekali bila Akpol bisa ambil bagian dalam rangkaian HUT Kota Semarang ke-471 itu," tutur Hendi. Ajakan itu pun diterima oleh Rycko, bahkan dirinya menawarkan bahwa Akpol juga bisa menampilkan Brass Band yang dimilikinya.