”Karena dengan pertolongan dasar ini akan sangat bermanfaat dalam rangka memberikan peluang kehidupan..."
Merdeka.com, Semarang - Tingginya angka kematian pada kondisi kegawatdaruratan sangat disayangkan. Padahal, hal itu dapat dicegah apabila masyarakat mengerti cara memberikan pertolongan pertama pada kondisi tersebut.
Hal itulah yang mendasari RSUD KRMT Wongsonegoro Bersama Paguyuban Rumah Sakit se-Kota Semarang menyelenggarakan Pelatihan Bantuan Hidup Dasar bagi masyarakat se-Kota Semarang. Kegiatan tersebut digelar di Gedung Balaikota Semarang, Rabu (18/4).
Kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka HUT ke-471 Kota Semarang itu diikuti oleh 1.700 peserta. Mereka merupakan perwakilan dari PKK, Karang Taruna, Forum RT RW se-Kota Semarang, Forum LPMK, perwakilan OPD, serta tokoh masyarakat dan dilaksanakan serentak di 16 kecamatan di Kota Semarang.
Dari data yang dihimpun oleh BPS Kota Semarang tahun 2016 diketahui bahwa jumlah angka kematian di Kota Semarang mencapai 11,165 juta jiwa yang sebagian besar terjadi dikarenakan keterlambatan dalam penanganan terhadap korban.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Semarang, Krisseptiana Hendrar Prihadi mengungkapkan bahwa pihaknya mewakili Pemerintah Kota Semarang menyambut baik dan memberikan apresiasi kepada keluarga besar RSUD Wongsonegoro atas inisiatifnya dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut.
Menurutnya, sering disadari maupun tidak, di lingkungan sekitar seringkali terjadi peristiwa-peristiwa musibah seperti kebakaran, kecelakaan maupun hal-hal lain yang berpotensi mengancam keselamatan seseorang.
“Dan ketika dalam situasi seperti itu, terkadang kita melihat sendiri ada korban musibah yang mengalami yang namanya gagal nafas atau henti jantung. Pada saat dihadapkan dalam posisi seperti itu, tentu akan merasa bersalah ketika kita tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya menunggu petugas kesehatan datang," kata dia.
Maka dari itulah, menjadi sangat penting masyarakat mengenal lebih dalam yang namanya Bantuan Hidup Dasar, serta belajar bagaimana memberikannya kepada orang yang membutuhkan. "Dengan begitu, maka masyarakat dapat melakukan pertolongan dan menekan angka kematian,” ujar istri Wali Kota Semarang itu.
Meski bukan bagian dari tenaga kesehatan, masyarakat tetap perlu mengenal bagaimana cara memberikan Bantuan Hidup Dasar secara umum. ”Karena dengan pertolongan dasar ini akan sangat bermanfaat dalam rangka memberikan peluang kehidupan sebelum seseorang mendapatkan pertolongan lebih lanjut,” ungkapnya.
Direktur Utama RSUD KRMT Wongsonegoro, Susi Herawati menyampaikan bahwa melalui pelatihan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi orang-orang yang ada di sekitarnya. "Para peserta diharapkan dapat memberikan pertolongan kepada orang yang membutuhkan serta dapat mewujudkan Semarang sebagai Kota Sehat," ucapnya.
Dalam penyelenggaraan pelatihan ini, RSUD KRMT Wongsonegoro bekerja sama dengan RSU Banyumanik, RS St Elisabeth, RS William Booth, RS Gunung Sawo, RS Bhayangkara, RS Sultan Agung, RS Nasional Diponegoro, RS Bunda, RST Bakti Wiratamtama, RS Permata Medika, RS Dokter Kariadi, RSJD Amino Gondohutomo, RS Columbia Asia, RSU Roemani, RS Kusuma, RS Anugrah, RS Telogorejo, RS Panti Wiloso Dr. Cipto, RS Panti Wiloso Citarum, RS Hermina Pandanaran, RS Hermina Banyumanik, RSUD Tugurejo.
"Selain itu, kami juga mengajak serta institusi pendidikan kesehatan di Kota Semarang seperti Poltekkes Kemenkes Semarang, Stikes Elisabeth, Stikes Karya Husada, PSIK Undip, Akper Kesdam, Unissula, Stikes Widya Husada, Stikes Telogorejo, dan Unimus," pungkasnya.