1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Pemkot Semarang gelar lomba dakwah dan baca Quran untuk tunanetra

"Ini bentuk support dan dukungan kami kepada anak-anak tunanetra sekaligus mewadahi pengembangan potensi mereka,"

Salah seorang peserta menunjukkan kebolehannya. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Rabu, 18 April 2018 18:08

Merdeka.com, Semarang - Puluhan anak-anak tunanetra memenuhi Masjid Balai Kota Semarang. Mereka saling adu kemampuan dalam lomba berdakwah dan membaca Al-Quran braille yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial Kota Semarang.

Sebanyak 35 anak-anak tunanetra berpartisipasi dalam lomba yang diselenggarakan dalam rangka memperingati hari ulang tahun ke-471 Kota Semarang. Satu persatu tampil di hadapan dewan juri untuk memberikan perform terbaiknya.

"Senang sekali ada acara ini, bisa untuk memaksimalkan potensi saya dalam bidang berdakwah," kata salah satu peserta, Ade Rafa Prayoga, Rabu (18/4).

Ade mengaku sudah dua tahun mendalami ilmu berdakwah. Siswa kelas V Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Kota Semarang ini memang bercita-cita ingin menjadi dai kondang. "Cita-cita saya memang ingin jadi dai, biar bisa memberikan ceramah agama kepada masyarakat," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Semarang, Tommy Y Said mengatakan, selain memeriahkan hari jadi Kota Semarang, kegiatan itu juga dilakukan untuk memberikan motivasi agar anak-anak tunanetra memiliki kepercayaan diri. "Ini bentuk support dan dukungan kami kepada anak-anak tunanetra sekaligus mewadahi pengembangan potensi mereka," kata dia.

Dia berharap dengan kegiatan itu anak-anak tunanetra menjadi percaya diri dalam mengembangkan potensinya. Sebab selama ini, masih banyak masyarakat yang memandang sebelah mata terhadap mereka yang berkebutuhan khusus.

"Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memandang sebelah mata kepada mereka. Mereka juga memiliki hak yang sama dan tidak boleh dikucilkan," terangnya.

Disinggung terkait keberadaan sejumlah fasilitas umum yang kurang ramah difabel, Tommy membenarkan hal itu. Menurutnya, masih banyak tempat-tempat di Kota Semarang yang belum ramah terhadap kaum difabel.

"Kami dari pemerintah akan terus berupaya memperbaiki hal itu. Kami juga mengimbau kepada semua pihak termasuk swasta untuk mengedepankan kepentingan difabel dalam setiap pembangunan sarana prasarana seperti gedung dan sebagainya," ungkapnya.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Peristiwa
  2. Pemkot Semarang
KOMENTAR ANDA