1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Di Harlah NU, Hendi Ajak Masyarakat Tawaduk

"Alhamdulillah kondusivitas terus terjaga baik, meskipun kemarin ada yang coba utak-atik,"

Peringatan Harlah NU ke-96 di Jalan Pemuda. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Minggu, 24 Maret 2019 18:40

Merdeka.com, Semarang - Peringatan Hari Lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) ke-69 menurut penanggalan Hijriah di Kota Semarang digelar di Jalan Pemuda. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi) pada kesematan itu mengajak segenap masyarakat menciptakan suasana kondusif serta tawaduk bersama Ketua PBNU, KH Said Aqil Siradj yang hadir pada acara itu.

"Alhamdulillah kondusivitas terus terjaga baik, meskipun kemarin ada yang coba utak-atik, tapi semua sedulur-sedulur (saudara-saudara) tidak bergeming sama sekali dan siap menjaga keguyuban," seru Wali Kota Hendi. "Siapa yang tawaduk bersama Pak Kiai?" pekik Hendi yang langsung disambut gemuruh sekitar 50 ribu muslimin dan muslimat NU yang hadir.

Pada peringatan Harlah NU tersebut, diisi dengan kegiatan jalan sehat, setelah sebelumnya para peserta mengikuti salat subuh berjamaah di Masjid Al Kusuf yang berada di Kompleks Balai Kota Semarang. Hendi menambahkan, NU sudah turut berjuang sejak Indonesia belum merdeka, hinga sekarang ketika ada pihak-pihak tertentu yang ingin mengganti dasar negara Pancasila di Indonesia, NU berada di garis terdepan untuk menentang.

“Pada waktu memerdekakan Indonesia, sejarah mencatat ada KH Hasyim Asy’ari, kemudian ketika ada yang berusaha menggoyang-goyang negara ini dengan niat mengganti dasar negara, NU berdiri paling depan dalam mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara dan NKRI,” ujarnya.

Senada, KH Said Aqil Siradj mengatakan bahwa NU dengan tegas tetap menginginkan NKRI memiliki dasar Pancasila. Semua keputusan yang diambil saat Musyawarah NU telah mencerminkan hal itu.

“Ketika Gus Dur terpilih menjadi ketua NU Situbondo, antara lain keputusannya adalah menghentikan permusuhan antara Islam dan non Islam. Kemudian NU menerima asas tunggal Pancasila tidak ada mimpi-mimpi yang lain, tidak boleh mengganti dasar Pancasila, tidak boleh diperdebatkan,” bebernya.

Kepada warga NU di Kota Semarang, KH Said Aqil Siradj menyampaikan pesan agar warga NU mencintai Kota Semarang dan turut menjaga keamanan agar tidak ada lagi aksi kendaraan yang dibakar seperti yang terjadi beberapa waktu lalu.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Peristiwa
  2. Pemkot Semarang
KOMENTAR ANDA