"Ini menjadi revolusi lunpia sebagai makanan khas Semarang,”
Merdeka.com, Semarang - Kota Semarang dikenal sebagai kota syurga kuliner. Banyak sekali jenis kuliner yang dapat dinikmati di Kota Atlas ini. Salah satu kuliner favorit di Kota Semarang adalah lunpia. Makanan berisi rebung tersebut menjadi makanan wajib dicicipi bagi para wisatawan saat berkunjung ke kota ini.
Banyak sekali varian dan pengusaha lunpia di Kota Semarang. Namun yang paling terkenal adalah Meliani Sugiarto atau yang akrab disapa Cik Meme. Selain menyajikan rasa lunpia yang enak, Cik Meme juga kerap berinovasi terhadap makanan yang sudah menjadi khas Kota Semarang itu.
Terbaru, perempuan pewaris generasi kelima lunpia Semarang tersebut membuat inovasi dan kreasi baru. Melalui kreativitasnya, dia menciptakan varian baru berupa keripik lunpia.
Cik Meme mengatakan, keripik lunpia sendiri terhitung sebagai inovasi pertama yang mampu menyajikan anggapan lunpia sebagai penganan basah menjadi cemilan yang tahan lama. Meski berevolusi menjadi panganan ringan, namun cita resep asli tradisional lunpia Semarang tetap dipertahankan.
“Jadi, lunpia yang awalnya menjadi makanan tradisional mengenyangkan, kemudian saya kreasikan menjadi makanan ringan. Ini menjadi revolusi lunpia sebagai makanan khas Semarang,” kata dia.
Cik Meme menerangkan, ide pembuatan kripik lunpia bermula dari kerisauannya yang ingin terus melestarikan penganan khas leluhurnya itu. Riset pun dilakukan selama satu tahun dengan meracik ciri khas makanan gulungan telor yang diisi rebung atau daging tersebut.
Tantangan dihadapi Cik Meme saat membuat varian baru itu. Karena sebelumnya, lunpia basah hanya bertahan beberapa jam saja ini harus diolah agar lebih awet lagi.
“Kalau saya bikin lagi menu lunpia memang terlihat mengada-ngada. Maka inovasi yang bisa dinikmati dari Sabang sampai Merauke ini harus tahan lama tanpa merubah dasarnya,” imbuhnya.
Setelah uji coba cukup panjang itu, Cik Meme akhirnya mendapatkan resep kripik lunpia yang memiliki rasa khas originalnya yakni isian rebung. Meski makanan ringan, tapi penikmat keripik ini akan merasakan legitnya seperti saat menyantap lunpia gulung.
Kripik lunpia buatannya juga murni racikan original, tanpa pengawet dan tanpa perasa buatan. Bumbunya tak ada penambahan apapun. Bahan kulit lunpia dijadikan satu lalu diolah dengan isian rebung yang telah ditumbuk halus, lalu diolah menjadi kripik.
“Saya sebut ini varian baru dari revolusi tradisional lunpia. Jajanan ringan yang bisa dinikmati sore hari menjamu tamu, nonton bioskop maupun saat perjalanan jauh,” tandasnya.