“Saya minta pasar ini dirawat bareng-bareng. Pedagang, pembeli, dan warga harus bersama-sama merawat pasar ini dengan baik."
Merdeka.com, Semarang - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meresmikan Pasar Tambaklorok, Senin (25/3). Dengan peresmian itu, para pedagang resmi menempati pasar yang dibangun pemerintah pusat itu.
Dalam kesempatan itu, Hendi, sapaan akrab Wali Kota Semarang meminta kepada para pedagang dan masyarakat sekitar menjaga pasar tersebut. Kebersihan lingkungan pasar harus diperhatikan agar semua merasa nyaman.
“Saya minta pasar ini dirawat bareng-bareng. Pedagang, pembeli, dan warga harus bersama-sama merawat pasar ini dengan baik. Parkir harus diatur rapi,” ujarnya.
Hendi berharap, Pasar Tambaklorok yang baru itu, bisa seperti pasar ikan yang berada di luar negeri yang bersih dan rapi. Dia mencontohkan pasar ikan di China yang kondisi pasarnya bersih dan tidak bau amis. Bahkan pembeli bisa memasak ikan di area pasar tersebut.
“Di sana, selain ada yang jual ikan, juga ada warung yang memang khusus memasak. Jadi, setelah belanja hasil laut kemudian bisa diolah langsung,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fajar Purwoto mengapresiasi pedagang yang sudah masuk dan menempati pasar tersebut. Pihaknya tidak menduga progres penempatan ke Pasar Tambaklorok sangat cepat.
Dia menegaskan, pihaknya tidak akan menarik retribusi hingga Lebaran nanti. Jika dia mendapati oknum yang menarik biaya lapak maupun retribusi apapun, dia akan langsung melaporkan kepada Tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli).
“Saya sudah menempatkan satu kepala pasar agar pasar yang dibangun Pemerintah Pusat ini selalu kondusif. Retribusi tidak bayar sampai Lebaran. Setelah Lebaran, kami akan tarik retribusi kebersihan dan lapak,” ujarnya.
Nantinya, tarif retribusi los senilai Rp650 per meter persegi, kios Rp700 per meter persegi yang dibayarkan setiap hari. Sedangkan retribusi kebersihan sebesar Rp1.000. Retribusi itu baru akan dilakukan setelah Lebaran.