“Ini menjadi proyek strategis yang kami harapkan dapat berjalan lancar dan sehingga hasilnya cepat dinikmati oleh masyarakat,"
Merdeka.com, Semarang - Sebuah program besar penanggulangan banjir dan rob di Kota Semarang, sekaligus untuk mengurai kemacetan Semarang-Demak mulai berjalan. Hal tersebut ditandai dengan ditetapkannya pemenang lelang Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak oleh Menteri Pekerjaan dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Jumat (19/7) lalu.
Keputusan tersebut dituangkan dalam surat PB.02.01-Mn/1347 tanggal 17 Juli 2019 perihal penetapan pemenang pada pelelangan pengusahaan jalan tol Semarang-Demak yang terintegrasi dengan pembangunan tanggul laut di Kota Semarang.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyambut baik kabar tersebut. Ia berharap proyek tol dan tanggul laut tersebut dapat berjalan lancar sehingga segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Ini menjadi proyek strategis yang kami harapkan dapat berjalan lancar dan sehingga hasilnya cepat dinikmati oleh masyarakat," tutur Hendi, sapaan akrab Wali Kota Semarang itu.
Hendi menambahkan, dirinya berterimakasih mendapat dukungan dari Pemerintah Pusat dalam proyek pembangunan tanggul laut dan tol laut Semarang - Demak itu. Dengan pembangunan proyek tersebut, persoalan rob dan banjir yang menjadi masalah di Kota Semarang dapat tertangani.
“Tanggul laut akan menjadi satu kesatuan sistem penanggulangan rob dan banjir, yang mendapat support dari Pemerintah pusat lewat Kementrian PUPR,” ujar Hendi.
Di tempat terpisah, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit menyatakan, pembangunan jalan tol Semarang-Demak sepanjang 27 kilometer dan pembangunannya terintegrasi dengan pembangunan tanggul laut memiliki nilai investasi Rp15,5 triliun. "Ditargetkan berlangsung selama 2 tahun," ucapnya.
Secara rinci Danang menguraikan, tahapan pengusahaan Jalan Tol Semarang-Demak ditargetkan selesai tahun 2021. "Pasca ditetapkan sebagai pemenang pelelangan dalam waktu dua bulan pihak konsorsium membentuk Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Kemudian maksimal tiga bulan dari sekarang, yaitu Oktober 2019 akan dilaksanakan penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT). Setelah itu pihak konsorsium tinggal melaksanakan proses konstruksi Semarang-Demak. Proses konstruksi ditargetkan selesai dalam waktu 2 tahun,” ungkap Danang.