1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Harga Anjlok di Tingkat Peternak, Ribuan Ayam Dibagikan Gratis di Semarang

"Pedagangnya kaya, peternaknya miskin. Jadi, daripada dijual murah mending kita bagi-bagikan gratis saja,”

Sejumlah peternak menyiapkan ayam yang akan dibagikan gratis kepada masyarakat di halaman Kantor Dinas Pertanian Kota Semarang.. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Rabu, 26 Juni 2019 14:53

Merdeka.com, Semarang - Ribuan ayam jenis broiler dibagi-bagikan gratis di halaman Kantor Dinas Pertanian Kota Semarang, Rabu (26/6) pagi. Pembagian ayam gratis tersebut dilakukan sebagai aksi protes peternak atas harga ayam yang semakin anjlok.

Selain di Kantor Dinas Pertanian, bagi-bagi ayam gratis juga dilakukan di enam lokasi lainnya di Kota Semarang serta aksi serupa juga serentak dilakukan di Kota Surakarta dan Yogyakarta.

Total ayam broiler yang dibagikan masyarakat berjumlah 30 ribuan ayam. Proses pembagian ayam gratis tersebut disambut antusias warga. Mereka berebut untuk mendapatkan ayam gratis dari para peternak.

Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang Rusdiana mengatakan, pembagian ayam gratis tersebut sepenuhnya diserahkan ke masing-masing kelurahan di tujuh kecamatan bersama dengan Dinas Perdagangan.

"Untuk pembagian ke masyarakat diserahkan ke kelurahan masing-masing agar tidak ricuh, soalnya dari kemarin sudah banyak yang tanya ke kelurahan," kata dia.

Total ayam yang dibagi gratis di Kota Semarang, lanjut dia, berjumlah 11.500 ayam. “Selain kepada masyarakat, juga ke pesantren, UPT, panti, dan yang lainnya,” tambahnya.

Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Jawa Tengah Parjuni mengatakan, aksi bagi-bagi ayam gratis tersebut merupakan bentuk protes para peternak kepada pemerintah terhadap kesenjangan harga yang terjadi di tingkat peternak.

Peternak menuntut adanya perbaikan harga dan menuntut ketegasan pemerintah melalui dinas terkait untuk memberikan perlindungan dan mengayomi para peternak di tingkat bawah.

“Di tingkat peternak harganya sekitar Rp8.000-Rp9.000, sedangkan di tingkat pedagang harganya bisa mencapai sekitar Rp25.000-Rp30.000 per kilogram. Pedagangnya kaya, peternaknya miskin. Jadi, daripada dijual murah mending kita bagi-bagikan gratis saja,” katanya.

Selain bentuk protes, aksi bagi-bagi ayam tersebut juga diharapkan dapat mengurangi jumlah ayam di Jateng. Sebab disinyalir, anjloknya harga ayam hidup dikarenakan stok yang berlebih.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Peristiwa
KOMENTAR ANDA