"Ini merupakan aksi untuk solidaritas bagi saudara kita di Palu dan sekitarnya. Kami sengaja menampilkan kesenian tradisional..."
Merdeka.com, Semarang - Bencana alam berupa gempa dan tsunami yang melanda Palu, Sigi dan Donggala Sulawesi Tengah menyisakan duka mendalam. Di berbagai tempat, banyak masyarakat yang melakukan penggalangan dana untuk membantu para korban.
Tak terkecuali di Kota Semarang, sejumlah masyarakat baik aktivis, anggota organisasi maupun masyarakat melakukan penggalangan dana. Ada yang menarik sumbangan di jalan raya, ada pula yang mendatangi rumah-rumah penduduk untuk meminta donasi.
Namun yang dilakukan oleh sekelompok Mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ini cukup unik dan berbeda dengan yang lainnya. Mereka yang tergabung dalam Kadersurau menggalang donasi dengan menyuguhkan Tari Semarangan pada moment Car Free Day (CFD).
Tentu saja, aksi teatrikal, tarian tradisional dan juga beberapa tembang yang ditampilkan membuat masyarakat yang sedang menikmati jalan bebas kendaraan terpesona. Akhirnya, mereka mau menyumbang untuk disalurkan kepada korban bencana alam di Palu.
"Ini merupakan aksi untuk solidaritas bagi saudara kita di Palu dan sekitarnya. Kami sengaja menampilkan kesenian tradisional untuk menarik perhatian masyarakat," kata Pendamping aksi Kadersurau, Ace Rahmad, Minggu (7/10).
Ace menerangkan, dengan aksi solidaritas melalui beberapa tarian dan juga tembang tentunya akan membuat menarik. Hal itu disebabkan pihaknya tidak hanya meminta namun juga memberikan pertunjukan melalui tarian dan juga nyanyian. "Terbukti masyarakat sangat antusias dengam aksi ini dan banyak yang menyumbang," jelasnya.
Saat ini, lanjut dia, dana yang terkumpul sekitar Rp300 juta. Uang tersebut merupakan hasil dari aksi yang dilakukan di sejumlah tempat oleh anggota Kadersatu yang lainnya. "Nanti dana Rp300 juta itu akan kami kumpulkan secara nasional, setelah itu kita akan kirim ke Palu dan Donggala," paparnya.
Ace berharap, masyarakat di seluruh Indonesia terus semangat dalam membantu saudara yang ada di Palu dan sekitarnya. "Intinya, semoga apa yang kita lakukan saat ini bisa membantu masyarakat yang ada di Palu dan Donggala," tutupnya.
Sementara itu, salah satu masyarakat, Rohmat, 33, mengaku terkesan dengan aksi penggalangan dana yang dilakukan oleh mahasiswa Undip tersebut. "Tidak hanya sekadar minta sumbangan, namun juga memberikan hiburan yang menarik. Ini sangat kreatif," ucapnya.