1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Wali Kota Hendi ingin masjid tidak hanya jadi tempat salat

"...namun bisa dimaksimalkan untuk kepentingan lain yang berorientasi pada kemakmuran umat,"

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengukuhkan pengurus DMI Kota Semarang di Balai Kota Semarang, Jumat (25/5).. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Jum'at, 25 Mei 2018 15:43

Merdeka.com, Semarang - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meminta pengurus masjid di Kota Semarang terus berinovasi dan berkreasi dalam upaya memakmurkan masjid. Masjid diminta tidak hanya sekadar menjadi tempat menjalankan ritual keagamaan, namun dapat memberikan manfaat lain kepada umat.

Hal itu disampaikannya saat melantik sekaligus mengukuhkan Pimpinan Daerah Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Semarang di Balai Kota Semarang, Jumat (25/5). "Setelah saya lantik, pengurus DMI ini banyak pekerjaan rumah yang harus dilaksanakan. Saya titip pesan, pengurus harus berupaya agar tidak hanya menjadikan masjid sebagai tempat salat, namun bisa dimaksimalkan untuk kepentingan lain yang berorientasi pada kemakmuran umat," kata Wali Kota yang akrab disapa Hendi itu.

Hal itu, lanjut Hendi, dikarenakan masjid memiliki tiga fungsi. Pertama, masjid sebagai pusat pengembangan agama Islam, kedua sebagai pembinaan umat dan terakhir sebagai tempat pemersatu umat. "Fungsi masjid sebagai pembinaan umat ini yang harus didorong oleh teman-teman DMI, salah satunya menjadikan masjid sebagai pengembangan potensi ekonomi agar bisa memakmurkan masyarakat sekitar. Masjid Baiturrahman Simpang Lima Semarang sudah menerapkan ini dengan baik dan dapat dijadikan contoh," tambahnya.

Di Kota Semarang, kata Hendi, terdapat 1.334 masjid yang tersebar di seluruh wilayah. Jika semuanya dapat bersatu padu untuk memakmurkan masjid dan masyarakat sekitarnya, sudah barang tentu masyarakat Kota Semarang akan semakin hebat. Selain itu, tantangan lain yang harus dihadapi pengurus DMI adalah persoalan sosial kemasyarakatan yang terjadi saat ini. Isu Suku, Agama dan Ras (SARA), berita hoax, terorisme dan isu lainnya kerap menjadikan perpecahan di tengah umat.

"DMI harus mampu tampil untuk menetralisir situasi yang berkembang saat ini, khususnya mengenai permasalahan sosial kemasyarakatan. DMI harus bergerak untuk menenangkan umat supaya kemudian para jamaah dan umat di masjid bisa tetap tenang dan tidak tersulut emosi," tukasnya.

Sementara itu, Ketua DMI Jawa Tengah, KH Achmad mengatakan, fungsi DMI adalah memperbaiki dan meningkatkan kualitas manajemen masjid. Bukan untuk pembangunan masjid baru, namun bagaimana pengurusan dan pengelolaan masjid dan fungsi masjid dapat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya umat Islam. "Mudah-mudahan kepengurusan yang baru ini bisa bekerja maksimal, dapat berkreasi melaksanakan program kerja untuk tujuan yang baik," kata dia.

Tak lupa Achmad berpesan kepada pengurus DMI Kota Semarang yang baru untuk menjadikan masjid di Kota Semarang sebagai masjidnya orang Islam. Tidak boleh ada lagi klaim kelompok untuk masjid di Kota Semarang ini. "Saya minta kepada semua masyarakat juga tidak mengkotak-kotakkan masjid sesuai kelompok atau ormas tertentu. Jadikanlah masjid sebagai tempa ibadah dan beragama yang nyaman tanpa mengkotak-kotakkan berdasarkan ormas tertentu," pungkasnya.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Peristiwa
  2. Pemkot Semarang
KOMENTAR ANDA