1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Wali Kota Hendi: Jangan mau di-bully, segera laporkan

"Jadi bukan lagi zamannya ingin kelihatan lebih hebat dari yang lainnya dengan cara mem-bully, itu kuno,"

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi memberikan motivasi saat memimpin upacara di SMP Negeri 11, Gajahmungkur, Kota Semarang, Senin (22/1).. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Senin, 22 Januari 2018 16:23

Merdeka.com, Semarang - Maraknya kasus perundungan atau bullying di sejumlah sekolah membuat Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi prihatin. Dia mengajak seluruh siswa yang ada di Kota Semarang untuk tidak takut dalam memerangi praktik bullying.

Hal itu disampaikan wali kota yang akrab disapa Hendi itu saat memimpin upacara di SMP Negeri 11, Gajahmungkur, Kota Semarang, Senin (22/1). Di hadapan ratusan siswa, Hendi menegaskan jika kebiasaan bullying harus dibumihanguskan.

‘’Kalian semua sama, sama-sama makan nasi, jangan takut, kalau saat ini ada guru atau teman kalian yang mem-bully maka saya pastikan akan mendapatkan ancaman pidana, segera laporkan pada saya," kata Hendi disambut tepuk tangan peserta upacara.

Hendi menegaskan, saat ini sudah tidak zamannya lagi saling mem-bully. Sebab menurutnya, saat ini kompetisinya adalah melalui prestasi akademis dan non akademis. "Jadi bukan lagi zamannya ingin kelihatan lebih hebat dari yang lainnya dengan cara mem-bully, itu kuno," tegasnya.

Hendi menjelaskan dalam catatannya, 84% anak SD sampai SMA di Indonesia pernah mengalami kasus bullying. Hal itu membuktikan jika praktik bullying merupakan tindakan yang harus dihentikan secara bersama-sama.

"Apa yang saya sampaikan pada anak-anak ini menjadi penting karena terkait memerangi bullying, tidak bisa jika yang bergerak hanya pemerintah saja, anak-anak juga harus aktif dan berani dalam melaporkan segala hal yang dirasa merupakan bullying, baik itu dialami sendiri ataupun dialami oleh temannya," tegasnya.

Sebagai wadah pelaporan dan konseling terkait bullying sendiri, Pemerintah Kota Semarang lanjut Hendi telah menyediakan Fasilitas Rumah Duta Revolusi Mental (RDRM) dan Program Geber Septi (Gerakan Bersama Sekolah Semarang Peduli dan Tanggap Bullying).

Melalui Rumah Duta Revolusi Mental yang terletak di Jalan Simongan, Kota Semarang, Hendi menyediakan 2 Konselor Psikolog dan 1 Konselor Hukum untuk menangani permasalahan bullying di Kota Semarang.

"Sedangkan melalui Program Geber Septi, kami menyediakan kanal konsultasi secara online yang dapat diakses melalui website gebersepti.SemarangKota.go.id. Jadi silahkan diakses dan dilaporkan kalau ada kasus bullying," kata dia.

Dalam kesempatan tersebut, Hendi juga mengingatkan kepada siswa SMP Negeri 11 Kota Semarang agar berkompetisi dalam koridor yang positif. Apalagi, lanjut dia, saat ini kompetisi semakin ketat.

"Kompetisi tersebut akan dimenangkan oleh orang yang memiliki keunggulan baik akademis maupun non akademis seperti olah raga, seni, atau sosial budaya,’’ pungkas mantan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Jawa Tengah ini.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Peristiwa
  2. Pendidikan
  3. Pemkot Semarang
KOMENTAR ANDA