"Saya sangat terkesan dengan implementasi program smart city di Kota Semarang."
Merdeka.com, Semarang - Peluncuran Situation Room oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang ternyata menarik minat Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat (AS). Secara langsung, Dubes AS Joseph R Donovan Jr secara khusus datang berkunjung untuk menyaksikan program tersebut, Rabu (21/2).
Ketertarikan Donovan itu memang cukup mengejutkan. Apalagi, Situation Room yang dimiliki Pemkot Semarang baru diluncurkan oleh Pemkot Semarang dua hari lalu, yakni pada Senin (19/2). Situation Room merupakan pusat integrasi kegiatan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di Kota Semarang. Melalui ‘Situation Room’ yang berada tepat di atas kantor Wali Kota Semarang tersebut, setiap kegiatan pelayanan dan pembangunan secara real time akan terpantau, termasuk data-data statistik yang berkaitan. "Saya sangat terkesan dengan implementasi program smart city di Kota Semarang. Ini merupakan implementasi Pemkot Semarang dengan kemajuan teknologi saat ini," katanya.
Donovan menambahkan, era kemajuan teknologi ini memang sudah sepatutnya dimanfaatkan oleh pemerintah dalam hal pelayanan publik, dan serta masyarakat dalam melakukan kontrol terhadap kinerja pemerintah. "Sehingga good governance dapat benar-benar terwujud," paparnya.
Dalam kunjungan kali ini, Donovan juga sempat menyampaikan kepada Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, bahwa pihaknya akan memberi dukungan sistem perangkat lunak sebagai bagian pengembangan Semarang Smart City.
Tekait hal itu, Wali Kota Semarang Hendra Prihadi menyambut baik niatan Donovan untuk mendukung pengembangan tekhnologi untuk Pemkot Semarang. “Konsep pembangunan Kota Semarang adalah bergerak bersama, jadi semakin banyak yang ingin membantu, pasti akan semakin baik," kata wali kota yang akrab disapa Hendi ini.
Menurut Hendi, ini bukan pertama kalinya ada pihak luar yang ingin berpartisipasi membantu Kota Semarang. Beberapa project di Kota Semarang sudah banyak yang didukung oleh pihak luar. "Seperti project kaki kering (penanganan banjir) oleh Belanda, project pembangkit listrik tenaga sampah oleh Denmark, project bus berbahan bakar gas oleh Jepang, serta pengembangan pariwisata oleh berbagai negara," terangnya.
Hendi juga menegaskan kepada Donovan bahwa Pemkot Semarang membuka diri jika ada perusahaan dari Amerika yang ingin berinvetasi di sektor lain. "Tidak hanya infrastruktur atau lainnya, kerjasama dibidang pendidikan kami juga sangat terbuka," terang pria yang pernah dinobatkan sebagai ‘Manager Of The Year 2014’ dalam ajang Socrates Award di Italia itu.
Selain melakukan diskusi, Hendi dalam kesempatan tersebut juga terlihat mendemonstrasikan beberapa fungsi Situation Room, mulai dari memantau kondisi lalu lintas, mendeteksi wilayah banjir, mengontrol kecepatan armada BRT Trans Semarang, memantau harga bahan pokok di pasar, melihat peta tata ruang kota terbaru, mengelola laporan masyarakat, memantau kondisi keamanan, hingga melacak keberadaan truk pengangkut sampah.
“Tadi juga sempat ditanyakan bagaimana sistem pelelangan di Pemerintah Kota Semarang dalam rangka membentuk clean government. Ya, saya perlihatkan bagaimana sistem E-Procurement kami yang telah berjalan dengan baik sampai saat ini," pungkasnya.