"Jadi, target kami di akhir 2018 ini proyek pembangunan Kampung Bahari akan tuntas dan terwujud,"
Merdeka.com, Semarang - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi terus berkomitmen melakukan berbagai upaya penanganan kawasan kumuh di Kota Semarang. Setelah 114,35 Ha kawasan kumuh di Kota Semarang berhasil dipercantik pada tahun 2017, kini Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu menargetkan untuk mengurangi kawasan kumuh di Kota Semarang seluas 201,05 Ha di tahun 2018. Salah satu upayanya adalah dengan merampungkan pembangunan Kampung Bahari Tambaklorok, Kelurahan Tanjungmas, Kecamatan Semarang Utara.
Hendi menjelaskan, proyek pembangunan Kampung Bahari di Tambaklorok sebenarnya telah dimulai sejak tahun 2016, dan pada saat ini ditargetkan rampung pada akhir 2018. "Jadi, target kami di akhir 2018 ini, proyek pembangunan Kampung Bahari akan tuntas dan terwujud," ujar Hendi saat berdialog dengan warga Tambaklorok, Rabu (21/2).
Pada kesempatan itu, Hendi memastikan jika berbagai persoalan yang terjadi pada proyek pembangunan Kampung Bahari Tambaklorok telah bisa diurai satu per satu. Hendi bahkan bercerita jika dalam prosesnya, dia turun sendiri ke masyarakat untuk mendengarkan secara langsung aspirasi dan permintaan masyarakat.
"Persoalanya hanya butuh sosialisasi yang intens ke masyarakat, kami yakinkan terus kepada sedulur-sedulur di Tambaklorok bahwa pembangunan ini akan mempercantik Tambaklorok supaya lebih sehat, lebih nyaman, dan dapat menarik wisatawan," jelasnya.
Hendi membeberkan, salah satu persoalannya adalah terkait proses pembangunan pasar di lokasi itu. Sebab awalnya, para pedagang menolak untuk direlokasi. "Alhamdulillah, setelah adanya pendekatan, pedagang yang tadinya menolak, hari ini sudah mulai bergeser ke tempat relokasi, dan infonya besok Minggu malam akan tasyakuran, untuk kemudian Senin akan pindah semua ke pasar relokasi," bebernya.
Selain itu, Hendi juga menuturkan persoalan lain yang dihadapinya adalah terkait pembebasan lahan dan rumah yang akan berfungsi sebagai akses menuju dermaga, dengan panjang 378 meter dan lebar 20 meter. "Untuk pengerjaan jalan juga hari ini sudah bisa terus dikerjakan. Kalau dulu ada beberapa warga tidak mau dibebaskan (rumahnya), hari ini semua sudah mau menerima, dan akan kita bayar penggantiannya pada bulan Oktober melalui APBDP Pemerintah Kota Semarang," paparnya.
Di sisi lain, Kepala Dinas Perikanan Kota Semarang, I Gede Made, mengungkapkan untuk pengembangan Kawasan Tambaklorok sebagai Kampung Bahari, hampir seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemerintah Kota Semarang diberi tanggung jawab. "Untuk Dinas Perikanan sendiri mendapat memberikan bantuan kapal dan pelampung," katanya.
Sedangkan yang lain, lanjut Made, misalnya Dinas Koperasi akan memfasilitasi Kredit Wibawa, atau Dinas Perindustrian akan memberikan pelatihan-pelatihan kepada nelayan. "Dan saya rasa, itu akan berjalan terus sampai tempat ini menjadi jujugan wisata," ungkapnya.