1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Gerakkan peduli lingkungan, Wali Kota Hendi ajak masyarakat kendalikan sampah plastik

"Konsep Reduce, Reuse and Recycle (3R) harus diterapkan. Untuk itu saya beri apresiasi kepada masyarakat yang telah peduli terhadap lingkungan.."

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyerahkan sejumlah penghargaan kepada sekolah tingkat SMA/MA/SMK se-Kota Semarang yang telah ikut berupaya menjaga lingkungan.. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Kamis, 12 Juli 2018 16:40

Merdeka.com, Semarang - Wali kota Semarang Hendrar Prihadi mengajak masyarakat dapat mengendalikan sampah plastik. Sebab, sampah plastik sebenarnya dapat dimanfaatkan menjadi aneka barang yang bernilai ekonomis.

Hal itu diungkapkan wali kota yang akrab disapa Hendi ini saat menghadiri Peringatan Hari Lingkungan Hidup di Hall Balai Kota Semarang, Kamis (12/7). Menurut dia, persoalan sampah di Kota Semarang semakin besar sehingga harus diantisipasi dengan baik.

Pemkot Semarang sendiri, kata dia, sudah bekerjasama dengan PT Narpati untuk mengelola sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang menjadi pupuk kompos. Hasil gas metana dari TPA tersebut juga dapat dimanfaatkan oleh sebanyak 200 kepala keluarga di sekitar lokasi itu.

"Namun persoalan ini tidak akan berhasil jika tidak didukung masyarakat. Untuk itu, saya berharap masyarakat ikut andil dalam pengendalian sampah dengan cara mengoptimalkan bank-bank sampah," kata dia.

Dia menyebutkan, meskipun Kota Semarang memiliki TPA Jatibarang seluas 67 hektar, namun hal itu akan sia-sia apabila tidak dilakukan upaya pengendalian sampah dari masyarakat. Sebab, seluas apapun TPA yang dimiliki, maka akan terjadi gunungan sampah di TPA tersebut.

"Apalagi per hari kita menghasilkan sampah sebanyak 1.000 ton. Untuk itu saya minta masyarakat dapat melakukan gerakan untuk menekan sampah agar tidak sampai ke TPA," tegasnya.

Untuk itu, dalam upacara tersebut Hendi berharap semoga tidak hanya seremoni, melainkan dapat ditangkap esensinya. Masyarakat diimbau tidak membuang sampah plastik, melainkan dapat menggunakannya untuk diolah kembali.

"Konsep Reduce, Reuse and Recycle (3R) harus diterapkan. Untuk itu saya beri apresiasi kepada masyarakat yang telah peduli terhadap lingkungan khususnya melalui kegiatan-kegiatan yang dapat mengendalikan sampah plastik,” imbuhnya.

Dia menegaskan bahwa jika pemerintah saja yang turun tangan tidak akan mampu mengendalikan sampah. “Kalaupun bisa pasti membutuhkan waktu yang lama. Untuk itu saya ajak warga Semarang untuk lebih peduli terhadap lingkungan,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang, Gunawan Saptogiri menyebutkan bahwa terdapat 50 bank sampah di Kota Semarang yang dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai upaya menekan penumpukan sampah di TPA Jatibarang.

“Jadi, sebanyak 20% sampah dikelola di bank-bank sampah dan sisanya baru ke TPA. Di bank sampah dilakukan pilah sampah antara sampah organik yang dapat diolah menjadi pupuk serta non organik yang dapat diolah menjadi tas, vas bunga dan lainnya,” tambahnya.

Pada kesempatan tersebut, pihaknya juga memberikan apresiasi kepada sekolah-sekolah adiwiyata serta sejumlah pihak yang telah menerpkan pengelolaan sampah dengan baik. Dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup tersebut juga diselenggarakan serangkaian kegiatan seperti penanaman mangrove, lomba serta seminar yang dilaksanakan sejak Februari lalu.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Peristiwa
  2. Pemkot Semarang
KOMENTAR ANDA