"Diharapkan dengan memberikan hiburan ini, bisa menjadi pengalaman spesial yang menyenangkan bagi penumpang cilik akan transportasi kereta api,"
Merdeka.com, Semarang - Suasana di Stasiun Tawang Kota Semarang mendadak ramai oleh anak-anak, Senin (23/7). Mereka begitu antusias dan senang karena ada dua robot manusia dan satu maskot PT Kereta Api menari-nari di selasar Stasiun Tawang.
Tak pelak, kehadiran tiga tokoh tersebut menjadi daya tarik para penumpang, khususnya anak-anak. Mereka langsung mengerumuni robot manusia dan maskot tersebut untuk berfoto. Tak hanya itu, mereka juga mendapatkan sejumlah souvenir yang telah disediakan panitia.
Manager Humas PT KAI Daop IV Semarang, Suprapto menerangkan, pihaknya sengaja mengundang robot manusia dan maskot PT KAI untuk menyemarakan Hari Anak Nasional yang jatuh setiap tanggal 23 Juli.
"Kami ingin meberikan hiburan spesial kepada pengguna setia kereta api dengan menghadirkan manusia robot, sekaligus membagikan suvenir kepada penumpang anak di Stasiun Semarang Tawang pada siang ini," kata dia.
Adapun sejumlah suvenir yang disediakan, lanjut Suprapto, berupa 500 pack balon, 200 pack bunga, 500 pack buku dan 200 pack cindera mata menarik dibagikan secara gratis.
"Peringatan Hari Anak Nasional ini, sebagai wujud apresiasi kami akan kepedulian terhadap pentingnya memberikan perhatian bagi perkembangan dan pendidikan anak Indonesia," tambahnya.
Selain itu, kata dia, hal ini juga sebagai wujud terima kasih kepada para pengguna jasa setia KA yang telah memilih kereta api sebagai moda bepergian jarak jauhnya bersama anak.
"Diharapkan dengan memberikan hiburan ini, bisa menjadi pengalaman spesial yang menyenangkan bagi penumpang cilik akan transportasi kereta api," tambahnya.
Suprapto menegaskan, PT KAI sebagai jasa penyedia transportasi selama ini telah berusaha mengutamakan keselamatan para penumpangnya, termasuk penumpang anak-anak. Hal ini terwujud dengan diterapkannya aturan tiket Rp 0 bagi penumpang anak usia 0-3 tahun yang dipangku oleh orangtua atau tidak membeli seat.
Penerapan aturan ini dimaksudkan untuk menjamin asuransi perjalanan mereka. "Jadi walaupun tidak membeli seat alias dipangku selama perjalanan dengan KA, penumpang anak tetap harus bertiket. Tiketnya Rp 0 dan dapat diminta di petugas loket sebelum boarding dengan menunjukkan boarding pass orangtuanya," ucap dia.
Selain itu, untuk kenyamanan pengguna jasa khususnya penumpang anak, kini semua KA telah terpasang penyejuk udara (AC). Dengan begitu, maka anak-anak akan tetap merasa nyaman, tidak kepanasan sepanjang perjalanan.
PT KAI kini juga menyediakan fasilitas ramah anak di stasiun seperti ruang menyusui yang bisa dipakai untuk mengganti popok dan area bermain anak.
Adanya area bermain anak di stasiun merupakan salah satu upaya PT KAI untuk mewujudkan anak Indonesia yang Gesit-Empati-Berani-Unggul-Sehat (GENIUS). Hal itu sesuai dengan tema Hari Anak Nasional tahun ini yang telah ditetapkan pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Dengan adanya area ini, anak dapat beralih dari gadget selama menunggu waktu keberangkatan KA dan memilih untuk bergerak, bermain di area khusus anak. Sehingga terwujudlah anak Indonesia yang gesit dan sehat.
"Dengan bermain di area ini, mereka juga diharapkan dapat mengembangkan kemampuan sosialnya, menumbuhkan empati dan keberanian dengan berinteraksi dengan sesama penumpang anak yang bermain di area bermain anak di stasiun," pungkasnya.