1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Hendi yakin olahraga selalu jadi sarana pemersatu bangsa

"Untuk itu pada moment ini kita harus bersatu dan menjalin silaturahmi meski berasal dari pondok pesantren lain,”

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyalami para santri dalam acara Pospeda Kota Semarang Tahun 2018, di Pondok Pesantren Askhabul Khafi,, Rabu (31/10).. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Rabu, 31 Oktober 2018 18:03

Merdeka.com, Semarang - Wali Kota Semarang Hendar Prihadi meminta para santri untuk bersatu, menjalin silaturrahmi dan membangun jaringan sebanyak mungkin.

Hal itu disampaikan Hendi, sapaan Hendrar Prihadi di sela pembukaan Pekan Olah Raga dan Seni Pondok Pesantren (Pospeda) Kota Semarang Tahun 2018, di Pondok Pesantren Askhabul Khafi, Kelurahan Polaman Kecamatan Mijen Kota Semarang, Rabu (31/10).

Pospeda merupakan ajang pembinaan para santri yang tergabung dalam pondok pesantren (Ponpes) yang bertujuan untuk menggali potensi para santri di bidang olah raga dan seni.

Selain acara tahunan yang mengusung tema ‘Santri Bersatu, Sportif, Raih Prestasi’ itu, juga dijadikan momentum untuk perekat kerukunan dan silaturahmi serta persatuan dan kesatuan bangsa khususnya kalangan Ponpes.

Di depan para pengasuh Ponpes, Muspida dan para Santri, Wali Kota Hendi juga menyampaikan bahwa pekan olah raga harus dijadikan ajang untuk mempererat antar santri, antar pondok pesantren, serta mendekatkan pemerintah dengan Ponpes.

Manfaatnya, kata dia, selain dijadikan simulasi untuk bersaing secara sehat juga merupakan puncak dari fenomena prestasi para santri Indonesia. Serta sebagai ajang untuk memberikan porsi yang sama kepada para santri untuk mengembangkan potensi di bidang olah raga dan seni seperti pelajar lainnya.

“Seperti pada saat hari santri tanggal 22 Oktober kemarin, disampaikan bahwa moment kemerdekaan kita tak luput dari perjuangan para santri. Untuk itu pada moment ini kita harus bersatu dan menjalin silaturahmi meski berasal dari pondok pesantren lain,” ujarnya.

Dia juga meminta para santri untuk membangun jaringan seluas mungkin. Menurutnya, jaringan atau networking kelak akan menjadi kunci sukses saat di dunia kerja nanti.

“Jangan sampai gontok-gontokan di media sosial atau saling menjelekkan satu dengan yang lain. Justru kita harus bersama dan saling nyengkuyung,” tegasnya.

Tak lupa, Hendi juga meminta para santri yang bertanding siang itu untuk menjaga sportivitas. “Mengalir saja yang utama buat jaringan sebanyak-banyaknya,” tukasnya.

Di tahun kedua ini, Pospeda diikuti oleh 514 atlet dari 21 Ponpes se-Kota Semarang. Ada lima cabang olahraga dan seni yang dipertandingkan, diantaranya futsal, silat seni, rebana, voli dan olah raga tradisional dagongan.

Tak hanya 514 atlet, ajang olahraga bagi santri tersebut juga dimeriahkan oleh 2.000 santriwan santriwati yang berpartisipasi sebagai suporter.

Usai pembukaan oleh Wali Kota Semarang, para peserta disuguhi atraksi reog dari Ponpes Askhabul Khafi, pembacaan ayat suci Alquran, serta pelaksanaan lomba pertama. Perlombaan olah raga dan seni tersebut dilaksanakan selama 2 hari hingga 1 November 2018.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Olahraga
  2. Pemkot Semarang
KOMENTAR ANDA