"Kekompakan, persatuan, dan keguyuban selama ini ternyata membuahkan hasil yang positif..."
Merdeka.com, Semarang - Sejumlah event digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Semarang ke 471. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi Sabtu (24/3) secara resmi telah membuka rangkaian acara peringatan Hari Jadi ke-471 Kota Semarang.
Tanda dimulainya kegiatan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Semarang ini ditandai dengan kegiatan senam SKJ dan jalan sehat bersama ribuan masa di Jalan Pemuda, tepatnya di depan Kantor Balai Kota Semarang.
Pembukaan yang diikuti sebanyak 6.000 peserta berlangsung meriah. Peserta yang terdiri dari karyawan Pemerintah Kota Semarang, guru dan pelajar hingga masyarakat umum itu terlihat antusias mengikuti senam SKJ dan jalan sehat.
Hendi, sapaan akrab Wali Kota Semarang menyebutkan bahwa Ulang tahun Kota Semarang ini merupakan sarana introspeksi dan evaluasi selama satu tahun. Menurutnya, selama setahun kemarin Kota Semarang telah mengalami kemajuan yang sangat positif.
‘’Kalau kita lihat di lapangan, menurut saya kita harus semakin optimis. Kekompakan, persatuan, dan keguyuban selama ini ternyata membuahkan hasil yang positif buat tren perkembangan kemajuan Kota Semarang, baik secara fisik maupun non fisik,’’ katanya.
Hendi mengungkapkan, kemajuan fisik dapat dilihat dari jalan-jalan di Kota Semarang yang semakin bagus. Kalaupun ada yang masih kurang bagus, menurut Hendi itu terjadi karena wilayah Semarang yang luas. "Namun kami terus melakukan perbaikan agar semua aktifitas masyarakat tidak terganggu," terangnya.
Di samping itu, lanjut Hendi, pembangunan bandara, jalan tol, underpass dan bandara saat ini juga mulai terealisasi dengan bantuan pemerintah pusat. "Semua terus kami lakukan, beberapa pembangunan fisik terus kami kebut demi Kota Semarang Hebat," tegasnya.
Hendi menyatakan, yang tidak kalah menarik pembangunan non fisik berupa pemberdayaan manusia juga mengalami kemajuan. Keguyuban dan kekompakan telah membuahkan hasil berupa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Semarang yang meningkat.
"Saat ini IPM Kota Semarang merupakan yang tertinggi dibanding daerah lain di Jawa Tengah. Bahkan juga lebih tinggi dari beberapa kota besar lainnya yang ada di Indonesia seperti Bandung dan Surabaya," terangnya.
Padahal, lanjut dia, dulunya di Jateng saja Kota Semarang selalu kalah dari Salatiga dan Solo. Bahkan orang ngomong Ibu Kotanya Jateng itu ya Solo. "Tapi alhamdulillah mulai 2016 IPM Kota Semarang sudah menjadi yang terbaik di Jateng,’’ tuturnya.
Hendi menegaskan, prestasi tersebut memang bukan suatu hal yang harus dibangga-banggakan. Tapi paling tidak menjadi indikator-indikator positif dari pekerjaan yang telah dilakukan pemerintah dan masyarakat selama ini. Sehingga membuat pemerintah semakin termotivasi untuk bekerja lebih bersemangat lagi.
‘’Saya pernah ditanya pada sebuah forum resmi oleh para akademisi, apa yang membuat Semarang bisa melakukan kinerja yang signifikan? Karena kita bergerak bersama," kata dia.
Menurut Hendi, sebuah kota tidak akan maju jika hanya pihak pemerintah saja yang bergerak. "Tapi karena pengusahanya bergerak, teman-teman media terus mem-blow up hal positif, dan didukung oleh masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarkat, serta akademisi maka hasilnya optimal,’’ tandasnya.
Hendi menambahkan, warga masyarakatnya juga merasa senang sebagai warga Kota Semarang. Mau melakukan apapun dengan ikhlas seperti kerja bhakti, menyediakan konsumsi untuk kerja bakti, membayar PBB, dan lainnya.
‘’Kalau warganya nggak bangga dengan kota ini, pasti indikator pendapatan PBB itu turun. Tapi nyatanya sekarang ini naik terus, karena kesadarannya, kebanggannya terhadap kota ini semakin baik,’’ pungkasnya.