1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Diguyur hujan, pawai ogoh-ogoh di Semarang tetap meriah

"Karnaval ini bukti bahwa Kota Semarang berkomitmen untuk melindungi semua pemeluk agama yang ada di kota ini."

Pawai ogoh-ogoh. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Minggu, 25 Maret 2018 16:54

Merdeka.com, Semarang - Hujan yang mengguyur Kota Semarang, Minggu (25/3) sore tidak menyurutkan antusias ribuan masyarakat menyaksikan karnaval seni budaya dan pawai ogoh-ogoh yang diselenggarakan oleh Pemkot Semarang bersama Persatuan Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Semarang.

Dengan sabar, masyarakat berdiri di pinggir Jalan Pemuda untuk menyaksikan arak-arakan peserta pawai yang berjalan dari Kawasan Kota Lama menuju Balai Kota Semarang. Kamera yang dibawa pun kemudian langsung menyala saat peserta karnaval yang terdiri dari 24 kelompok melintas di jalanan.

Apalagi, tiga ogoh-ogoh yang dibawa membuat masyarakat takjub sehingga sayang jika tidak diabadikan dengan kamera masing-masing, baik dengan kamera digital maupun dengan kamera yang terpasang di perangkat telepon pintar. "Hujan tidak masalah, malah seneng karena tidak panas. Ini moment yang langka yang hanya setahun sekali di Kota Semarang, jadi harus dimaksimalkan," kata Cintya Rahayu, 26, salah seorang penonton karnaval.

Arak-arakan pawai satu-persatu tiba di Balai Kota Semarang sekitar pukul 16.00 WIB. Peserta arak-arakan langsung disambut oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi. Dalam sambutannya, Wali Kota yang akrab disapa Hendi ini menyampaikan bahwa karnaval budaya dan pawai ogoh-ogoh ini merupakan agenda rutin Kota Semarang setiap tahun. Selain untuk menghormati dan merayakan Hari Raya Nyepi, karnaval ini juga ditujukan untuk menggaet para wisatawan datang ke Kota Semarang.

"Karnaval ini bukti bahwa Kota Semarang berkomitmen untuk melindungi semua pemeluk agama yang ada di kota ini. Selain itu, juga untuk menjadi agenda wisata budaya yang ada di Kota Semarang dan bertujuan meningkatkan kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara," paparnya.

Hendi menegaskan, saat ini Pemkot Semarang sedang gencar-gencarnya mempromosikan pariwisata. Berbagai upaya akan dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisata di Kota Lunpia ini. "2011 lalu kunjungan wisatawan ke Kota Semarang sebesar 2,5 juta. Di tahun 2016, meningkat drastis di angka 4 juta wisatawan. Tahun ini dan tahun-tahun ke depan, tentu kami akan terus melakukan peningkatan agar kunjungan wisatawan semakin tinggi," terangnya.

Untuk itu, dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke 471 Kota Semarang, pihaknya telah mengagendakan sejumlah kegiatan. Diantaranya Semarang Great Sale, Pasar Semarangan Tinjomoyo, Semarang Night Carnival dan kegiatan lainnya. "Serta pada Juli nanti Kota Semarang akan menjadi tuan rumah ajang internasional MGXP 2018. Tentu ini menunjukkan bagaimana pariwisata di Kota Semarang terus bergeliat," pungkasnya.

Sementara itu, koordinator panitia kegiatan karnaval lintas budaya dan pawai ogoh-ogoh, I Made Winaya Alun mengatakan, ada tiga ogoh-ogoh yang dibawa dalam karnaval ini. Selain itu, peserta juga terdiri dari 24 kelompok lain dari berbagai etnis dan agama.

"Total peserta ada 800 orang dari berbagai etnis, agama dan budaya yang berbeda. Ini bentuk bahwa Kota Semarang damai, semua agama, etnis dan keragaman yang ada dapat bersama-sama bergerak untuk Semarang Hebat," kata dia.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Peristiwa
  2. Pemkot Semarang
  3. Budaya
KOMENTAR ANDA