1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Wali Kota Hendi optimistis Semarang jadi Kota Layak Anak

“Kota Semarang telah berkomitmen untuk mewujudkan Semarang sebagai Kota Layak Anak melalui sejumlah upaya..."

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menerima tim verifikasi Lapangan Evaluasi Kota Layak Anak 2018 dari Kementrian DP3A, Jumat (29/6).. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Jum'at, 29 Juni 2018 16:17

Merdeka.com, Semarang - Selama empat tahun terakhir, Kota Semarang memperoleh predikat sebagai Kota Layak Anak. Hal itu bukan tanpa sebab, pasalnya Semarang telah berupaya membangun situasi yang mendukung kehidupan anak.

“Kota Semarang telah berkomitmen untuk mewujudkan Semarang sebagai Kota Layak Anak melalui sejumlah upaya dengan melakukan sinergi antar bidang,” ujar Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi usai menerima tim verifikasi Lapangan Evaluasi Kota Layak Anak 2018 dari Kementrian DP3A, Jumat (29/6).

Hal itu, lanjut pria yang akrab disapa Hendi ini, dilakukan dengan berbagai upaya meningkatkan perekonomian di Kota Semarang secara merata. Menurut catatan BPS hasilnya mulai tahun 2015, Gini Ratio Kota Semarang bisa lebih dikontrol sama, atau bahkan lebih rendah dari daerah-daerah di sekitar.

"Gini Ratio Kota Semarang tahun 2015 turun diangka 0,31, sama dengan Kabupaten Semarang 0,31, dan lebih rendah dari Kabupaten Demak 0,32," ucapnya.

Hendi menjelaskan, bahwa upaya tersebut diantaranya seperti pengurusan akta kelahiran gratis yang dapat dilakukan secara online melalui website, adanya Rumah Duta Revolusi Mental sebagai tempat pendampingan dan konsultasi anak. Selain itu, ada juga penanganan korban kekerasan melalui Program Geber Septi (Gerakan Bersama Sekolah Peduli dan Tanggap Bullying).

Selain itu, Semarang juga telah membangun infrastruktur ramah anak sepanjang tahun 2017 berupa 20 Taman dan 5 Lapangan Olahraga sebagai sarana rekreasi. Ada pula Fasilitas Kesehatan berupa Klinik APEL (Pelayanan Terpadu Khusus Anak, Perempuan, dan Lanjut Usia) di RSUD KRMT Wongsonegoro.

"Kami juga menyediakan sejumlah Kawasan Tanpa Rokok yang diluncurkan melalui Perda Kota Semarang Nomor 3 Tahun 2013 Tentang Kawasan Tanpa Rokok, serta pelayanan Pendidikan secara gratis,” paparnya.

Sehingga dengan adanya kesenjangan sosial yang dipersempit tersebut, Kota Semarang lebih mudah memenuhi indikator-indikator sebagai Kota Layak Anak. Seperti hak sipil dan kebebasan, lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, kesehatan dan kesejahteraan dasar, pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya.

Sementara itu, tim verifikasi yang datang ke Kota Semarang dipimpin oleh Drs Lenny N Rosalin selaku Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak dari Kementrian P3A dan Nanang Chanan. Nantinya, tim akan melakukan kunjungan ke sejumlah tempat diantaranya SMP Negeri 12 Semarang, Ruang Bermain Ramah Anak Bumirejo di Kelurahan Pudak Payung, Rumah Duta Revolusi Mental, PPT Seruni serta dilanjutkan di hari kedua kunjungan lapangan ke Puskesmas Tambak Aji, Rumah Pintar Tambak Aji, sekolah ramah anak di SD Negeri Pekunden Semarang, serta kegiatan reorganisasi Forum Anak.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Peristiwa
  2. Pemkot Semarang
KOMENTAR ANDA