1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Wali Kota Hendi: Semarang butuh generasi muda yang pintar dan peduli

"Meskipun kalian bukan orang Semarang, tapi karena kalian tinggal di Semarang lakukanlah kegiatan-kegiatan kemasyarakatan..."

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi memberikan kuliah umum di Untag Semarang, Jumat (14/9).. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Jum'at, 14 September 2018 17:50

Merdeka.com, Semarang - Konsep bergerak bersama untuk peduli terhadap kemajuan Kota Semarang yang dicanangkan Wali Kota Hendrar Prihadi sejak dilantik 2016 lalu terus digelorakan. Selama menjabat, Hendi, panggilan akrab Hendrar Prihadi, tidak bosan untuk mengajak masyarakat saling bersama untuk memajukan Kota ATLAS. Hal itu disampaikan Hendi saat mengisi kuliah umum di Gedung Graha Kebangsaan Kampus Universitas 17 Agustus (Untag) Semarang di Bendan Duwur.

Pada kesempatan itu, Hendi kembali menjelaskan konsep tersebut di hadapan ribuan mahasiswa baru Untag. “Saya titip pesan kepada adik-adik untuk bisa menyesuaikan diri di Kota Semarang. Saya juga berharap adik-adik peduli dengan lingkungan di sekitar," katanya.

Hendi menuturkan, wujud kepedulian terhadap lingkungan itu misalnya mahasiswa yang tinggal di kos bersedia diajak arisan RT. Selain itu, mahasiswa juga mau diajak kerja bakti dan mengikuti kegiatan lainnya.

"Meskipun kalian bukan orang Semarang, tapi karena kalian tinggal di Semarang lakukanlah kegiatan-kegiatan kemasyarakatan karena ini merupakan bagian dari kepedulian kawan-kawan sekalian untuk kota dan bangsa ini,” ujarnya.

Wujud peduli dengan kota ini, menurut Hendi, bisa diwujudkan dengan berbagai hal dan banyak cara. Misalnya dengan membuat kegiatan positif maupun ide-ide kreatif yang bisa memajukan Kota Semarang.

Selain itu, bisa juga dengan melaporkan berbagai hal terkait pelayanan publik maupun pembangunan di Kota Semarang melalui aplikasi LAPOR HENDI dan media-media sosial yang lain bila ada yang rusak atau kurang bagus penataannya.

Dia juga mengajak para mahasiswa untuk menumbuhkan nilai tambah selama menempuh pendidikan di bangku perkuliahan. Karena nilai plus ini nantinya akan menjadi modal dalam mencari lapangan pekerjaan.

"Untuk bisa bersaing dalam sebuah pertandingan sesungguhnya yaitu dunia kerja, adik-adik harus menyiapkan diri dengan bekal poin plus. Karena lapangan pekerjaan tidak sebanding dengan angakatan kerja, nanti generasi yang terpilih yang benar-benar di terima di perusahaan-perusahaan," pesannya.

Kuliah umum tersebut dihadiri juga Rektor Untag Semarang, Dr. Suparno, M.Si, Ketua pengurus Yayasan Pembinan Pendidikan 17 Agustus 1945, Budi Darmawan, Ketua Pembina, Prof Dr. Sarsintorini Putra, SH, MH, dan Ketua Pengawas Djatmiko Waluyo.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Peristiwa
  2. Pemkot Semarang
KOMENTAR ANDA