1. HOME
  2. KOMUNITAS

Saka Kalpataru Semarang, jadi pelopor kepedulian lingkungan pada generasi muda

"Tujuan kami adalah menjadi agen perubahan untuk kelestarian lingkungan. Dimanapun tempatnya, kami anggota Saka Kalpataru harus menjadi pionir.."

Anggota Saka Kalpataru Semarang menunjukkan aneka barang hasil olahan dari sampah.. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Jum'at, 13 Juli 2018 15:28

Merdeka.com, Semarang - Mencari anak-anak muda yang peduli terhadap lingkungan saat ini mungkin hal yang sulit ditemukan. Namun tidak di Kota Semarang, sebab di Kota ini masih banyak anak muda yang peduli dan menjadi pelopor dalam menjaga lingkungan hidup.

Mereka tergabung dalam anggota Saka Kalpataru yang berada di bawah naungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang. Dalam keseharianya, anggota Saka Kalpataru selalu mengabdikan diri untuk kelestarian lingkungan hidup.

Terbentuk sejak tahun 2013 lalu, anggota Saka Kalpataru saat ini lebih dari 20 orang. Mereka adalah anak-anak muda baik yang masih duduk di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat ataupun mahasiswa yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup.

"Tujuan kami adalah menjadi agen perubahan untuk kelestarian lingkungan. Dimanapun tempatnya, kami anggota Saka Kalpataru harus menjadi pionir dalam kegiatan pelestarian lingkungan itu," kata Ketua Saka Kalpataru Semarang, Arvina Aulia Fahma, 17, mengawali obrolan.

Arvina menambahkan, di dalam Saka Kalpataru ada tiga krida yang dilakukan, yakni krida keanekaragaman hayati, krida perubahan iklim dan krida reduce, reuse and recycle (3R). Semua krida tersebut berorientasi pada kepedulian terhadap lingkungan.

Misalnya krida keanekaragaman hayati, dalam kegiatannya fokus pada kelestarian lingkungan hayati seperti menebar benih ikan di sungai, penanaman mangrove dan membersihkan sungai dari sampah. Sementara kegiatan untuk krida perubahan iklim, anggota Saka Kalpataru selalu mengajak untuk menjaga iklim agar tetap sejuk seperti menggunakan transportasi umum saat bepergian, mempelajari perubahan iklim dan sebagainya.

"Sementara untuk kegiatan krida 3R, kami selalu mengajak masyarakat untuk memanfaatkan barang-barang yang tidak terpakai menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Kami sering mengadakan pelatihan-pelatihan dan mengikuti pameran dengan memamerkan produk hasil olahan kami," tegasnya.

Arvina mengaku bangga dapat mengabdikan hidupnya untuk kelestarian lingkungan. Dia berharap, dapat menularkan virus positif tersebut kepada rekan-rekannya. Sementara itu, salah satu anggota Saka Kalpataru Kota Semarang, Nadilla Wahyu,16 mengaku bangga dapat menjadi bagian dari Saka Kalpataru.

Menurutnya, saat ini sangat jarang anak muda yang peduli terhadap lingkungan. "Mulai hal sepele saja, membuang sampah sembarangan itu sangat lumrah saat ini. Padahal hal itu harus dicegah dengan sedikit kepedulian kepada lingkungan," kata dia.

Selain dapat mengabdikan diri untuk lingkungan, dengan keikutsertaannya di Saka Kalpataru itu juga membuat dirinya mendapat banyak ilmu dan pengalaman di bidang kepemimpinan dan organisasi. "Banyak teman dan kenalan juga, jadi senang sekali dapat ikut dalam organisasi ini," tutupnya.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Peristiwa
  2. Pendidikan
KOMENTAR ANDA