"Selain biar fun, juga menjaga tubuh agar tetap sehat selama menjalankan ibadah puasa,”
Merdeka.com, Semarang - Raungan suara knalpot motor anggota Komunitas PH East Trail Fun Community menggema di Bukit Permata Hijau, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Debu dan percikan batu kerikil menandai lompatan-lompatan indah para bikers ketika memompa adrenalin dan skill masing-masing.
Sesekali ada raider yang jatuh akibat tidak mampu menaklukkan tanjakan. Tanpa mempedulikan rasa sakit, mereka tetap semangat untuk bangkit lagi dan mencoba menaklukkan medan ekstrim tersebut.
Saat suara adzan maghrib tiba, semua mesin motor dimatikan. Satu persatu rider berkumpul untuk membatalkan puasa dengan menu yang telah dibawa dari rumah masing-masing.
Ya, itulah gambaran kegiatan yang digelar oleh komunitas PH East Trail Fun Community Semarang setiap Ramadan. Sesekali dalam sore menjelang maghrib, anggota komunitas yang berdiri sejak tahun 2002 ini dengan para anggota jurnalis, camat, lurah, PNS, bupati, sekda dan pejabat publik lainnya itu saling berlatih sekaligus memacu adrenalin untuk menunggu tibanya waktu berbuka puasa.
“Istilahnya ngabuburit sambil nunggu 'dul' (waktu berbuka puasa). Kalau orang lain banyak yang ngabuburit di mall atau jalan-jalan ke lokasi wisata, kami memilih memacu adrenalin dengan mendaki bukit-bukit dan melintasi jurang. Selain biar fun, juga menjaga tubuh agar tetap sehat selama menjalankan ibadah puasa,” kata ketua PH East Trail Fun Community, Ajipasa Lukadinata.
Selain menggelar kegiatan ngabuburit bersama, komunitas yang saat ini beranggotakan lebih dari 50 orang tersebut sering melakukan berbagai kegiatan sosial. Seperti memberikan santunan kepada anak yatim, bantuan ke sekolah-sekolah pinggiran dan kegiatan bhakti sosial lainnya kerap dilakukan sebagai bukti eksistensi komunitas tersebut setiap tahunnya.
“Jadi bukan hanya mencari senang untuk diri sendiri, namun sebisa mungkin kehadiran komunitas ini dapat memberikan kebahagiaan juga buat orang lain terutama mereka yang membutuhkan,” imbuhnya.
Lebih lanjut Aji yang juga salah satu jurnalis televisi nasional tersebut menambahkan, PH East Trail Fun Community memang sebuah wadah komunitas yang berkecimpung di dunia otomotif khususnya motor trail. Mereka selalu mengadakan trabas atau trail adventure dengan menjelajah hutan, gunung, lembah serta lokasi lain yang bagi sebagian orang mustahil dilewati dengan kendaraan beroda dua.
Namun ada yang berbeda dengan komunitas trail adventure lainnya. Hal yang paling menonjol dari komunitas ini adalah penerapan peraturan yang super ketat kepada anggota khususnya terkait keamanan berkendara (safety riding).
“Keamanan atau safety riding bagi kami adalah nomor satu. Siapapun tidak boleh ikut kegiatan jika tidak menggunakan perlengkapan yang standard, meskipun itu pejabat sekelas Wali Kota Semarang. Karena itu, adalah peraturan yang wajib dipatuhi setiap anggota,” tegasnya.
Tak hanya itu, komunitas tersebut juga selalu memperhatikan lingkungan yang dilintasinya. Mereka tak hanya melewati berbagai tempat seenaknya, namun selalu melakukan perbaikan jalur usai dilintasi seperti penghijauan dan sebagainya.
“Soalnya, jalur itu kan tanahnya orang, ada pula yang menjadi lahan pertanian orang lain. Jadi kami juga harus merawat agar tidak merusak dan merugikan orang lain. Istilah yang selalu menjadi jargon kami 'Sedulur Sejalur,' orang-orang di jalur yang kami lintasi itulah saudara kami yang harus kami perhatikan,” tukasnya.
Kedepan, lanjut Aji, dirinya berharap dapat terus eksis bersama PH East Trail Fun Community. Komunitas yang didirikan untuk bersenang-senang, menyalurkan hobi, berbagi kepada sesama serta ajang menjalin silaturahmi itu diharapkan mampu bertahan di tengah gempuran kemajuan zaman.
Salah satu anggota PH East Trail Fun Community Semarang, Adityo mengaku bangga dapat menjadi bagian dari komunitas itu. Selain dapat menyalurkan hobinya di bidang motor trail, komunitas itu juga memberikan banyak hal positif khususnya persaudaraan, pengalaman serta hal lainnya.
“Yang paling saya sukai adalah komunitas ini hanya untuk fun saja, bukan untuk kompetisi. Apalagi terkait faktor keamanan yang sangat ditekankan dalam komunitas ini membuat kami merasa nyaman dan aman saat adventure,” kata dia.
Keamanan, lanjut Adityo, memang sangat diperlukan dalam komunitas trail adventure. Sebab, medan yang dihadapi tidaklah mudah, kadang terjal menanjak, curam menurun, bebatuan, melintasi lumpur, sungai hingga lembah dan jurang.
“Kalau tidak menggunakan pengaman, tentu nyawa menjadi taruhannya. Alhamdulillah selama ini belum ada kejadian yang membahayakan yang terjadi selama saya mengikuti komunitas ini, meskipun ada kecelakaan atau jatuh, namun selalu selamat karena pengaman yang sangat ketat. Tidak semua komunitas mempedulikan faktor safety riding ini,” pungkasnya.