1. HOME
  2. KULINER

Arus balik Lebaran, pusat oleh-oleh khas Semarang diserbu pengunjung

"Sehari bisa 1000 lebih pengunjung yang datang untuk membeli oleh-oleh,"

Pengunjung memenuhi toko oleh-oleh di Jalan Pandanaran Kota Semarang, Rabu (20/6).. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Rabu, 20 Juni 2018 15:25

Merdeka.com, Semarang - Pusat oleh-oleh khas Kota Semarang yang berada di Jalan Pandanaran Kota Semarang diserbu pengunjung pada arus balik Lebaran tahun ini. Para pengunjung yang mayoritas berasal dari luar Jawa Tengah itu berbondong-bondong ke lokasi itu untuk membeli aneka makanan khas di Kota Semarang sebagai buah tangan saat kembali ke tempat asal.

Sejak pagi hari, ribuan pengunjung memadati kawasan itu. Mereka rela antre untuk mendapatkan makanan ataupun camilan yang diinginkan. Akibat membludaknya pengunjung, lalulintas Jalan Pandanaran menjadi sedikit tersendat. Petugas dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang harus bekerja keras untuk mengatur lalulintas agar tidak tersendat.

Menurut Kepala Toko Oleh-Oleh Bandeng Juwana Erlina, Chandra Guntur Pratiwi, saat mudik dan balik Lebaran seperti saat ini tingkat kunjungan konsumen bisa naik 100%. "Sehari bisa 1000 lebih pengunjung yang datang untuk membeli oleh-oleh, kami sudah persiapkan semuanya dengan matang sejak jauh-jauh hari," kata dia.

Penambahan stok serta penambahan karyawan, lanjut Chandra, terpaksa dilakukan. Puluhan karyawan baru direkrut untuk membantu proses penjualan. "Untuk jam buka juga kami perpanjang. Yakni mulai pagi sampai pukul 23.00WIB," katanya.

Dalam momen mudik Lebaran seperti saat ini, Chandra mengaku jika keuntungan toko oleh-oleh itu meningkat hingga 5-10 kali lipat dari hari biasanya. "Yang paling laku keras adalah bandeng presto, wingko babat, lunpia dan tahu bakso. Camilan lain juga tak kalah lakunya, intinya semua laku keras," tukasnya.

Tak hanya toko-toko besar, sejumlah pedagang kaki lima yang berada di sepanjang Jalan Pandanaran juga mendapat berkah pada libur Lebaran ini. Penjualan mereka naik 100% dibanding hari biasa.

"Biasanya sehari hanya bisa menjual puluhan bungkus saja. Di hari libur Lebaran seperti ini bisa menjual ratusan bungkus wingko," kata Heri Sasono, salah satu pedagang wingko di depan pusat oleh-oleh Pandanaran.

Salah seorang pembeli asal Jakarta, Shinta, 25, mengaku setiap berkunjung ke Semarang pasti membeli oleh-oleh khas Semarang untuk dibawa pulang. "Ini berlibur ke tempat saudara, mau pulang ke Semarang jadi mampir beli oleh-oleh. Rasanya tidak afdol kalau pulang tidak bawa bandeng," ucapnya.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Peristiwa
  2. Ragam
KOMENTAR ANDA