1. HOME
  2. KULINER

Makan di Warung Sate, Gule dan Tongseng Bu Harti Sidodadi, bikin lidah ketagihan

"Dagingnya empuk dan tidak bau kambing, bumbunya terasa sekali. Enak dan gurih bikin lidah tak mau berhenti mengunyah."

Makan di Warung Sate, Gule dan Tongseng Bu Harti Sidodadi, bikin lidah bergoyang. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Minggu, 29 April 2018 16:27

Merdeka.com, Semarang - Sate, gule, dan tongseng memang menjadi kuliner andalan yang banyak disukai oleh masyarakat. Tua, muda bahkan anak-anak menyukai kuliner dari olahan daging kambing tersebut. Selain menawarkan rasa nikmat, sensasi mengigit daging kambing, menjadi kenikmatan tersendiri bagi pecintanya.

Untuk itulah banyak sekali penjual sate, gule dan tongseng yang menekuni bisnis ini. Mereka saling adu kemampuan untuk memberikan rasa masakan yang nikmat dan jauh dari kesan daging kambing yang selalu keras dan bau prengus.

Salah satu warung sate, gule dan tongseng yang wajib anda kunjungi saat berada di Kota Semarang adalah Warung Sate, Gule dan Tongseng Bu Harti Sidodadi. Warung yang menjual aneka masakan dari daging kambing itu terletak di Jalan Taman Maluku Sidodadi Kota Semarang atau sebelah barat Stadion Sidoadi ini memang sudah sangat terkenal akan cita rasanya.

"Warung sederhana ini sudah berdiri sejak 1992. Menu andalan disini adalah sate kambing, tongseng kambing, gule kambing dan bestik," kata Trisno,35, salah satu karyawan di lokasi itu.

Setiap hari, lanjut Trisno, belasan kilogram daging kambing segar habis terjual di warung yang buka setiap hari pada pukul 10.00 - 20.00 WIB ini. Terkadang, belum sampai tutup seluruh menu sudah habis terjual.

"Jadi kalau mau makan ke sini memang harus cepat, biasanya pengunjung rela menunggu meski kami belum siap buka demi menikmati sensasi sate disini," tambahnya.

Rasa yang gurih dan nikmat, kata Trisno, menjadi andalan warung Bu Harti. Hal itu disebabkan daging kambing yang menjadi bahan pokok dipilih secara selektif.

"Kambingnya harus kambing muda biar teksturnya empuk. Selain itu, kami juga menggunakan bumbu-bumbu rahasia yang membuat rasa semakin enak," imbuhnya tanpa membeberkan bumbu rahasianya itu.

Pengunjung saat menikmati sate kambing di Warung Sate, Gule dan Tongseng Bu Harti Sidodadi.
© 2018 semarang.merdeka.com/Andi Kaprabowo

Tak ayal, meski sederhana dan lokasinya berada di pinggir sungai, namun warung tersebut selalu ramai pembeli. Bahkan sejumlah pejabat di Pemprov Jateng, Polrestabes Semarang, Polda Jateng, Pemkot Semarang serta instansi-instansi lain kerap makan di warung tersebut.

"Kami juga sering mendapat pesanan saat sejumlah langganan kami mengadakan acara, misalnya pesta pernikahan, syukuran dan sebagainya," ucapnya.

Trisno mengatakan, untuk satu porsi sate kambing muda berisi 10 tusuk, dihargai Rp 48.000. Harga itu berlaku juga untuk sepiring besar tongseng kambing yang sangat segar. "Kalau gule kambing kami hargai Rp 24.000 saja. Murah meriah namun rasanya nikmat," tukasnya.

Salah satu pelanggan Warung Sate, Gule dan Tongseng Bu Harti Sidodadi, Hapsari Ayuningtyas mengaku ketagihan saat makan sate di warung itu. Menurutnya, sate kambing di warung itu beda dengan sate kambing di tempat lain.

"Dagingnya empuk dan tidak bau kambing, bumbunya terasa sekali. Enak dan gurih bikin lidah tak mau berhenti mengunyah. Belum lagi tongseng dan gulenya, rasanya semua nikmat," tuturnya.

Secara keseluruhan, Hapsari mengaku jika Warung Sate, Gule dan Tongseng Bu Harti paling enak di Kota Semarang. Hanya saja, kelemahan warung ini, lanjut dia, adalah karena ukuran warung cukup kecil, tempat pembakaran satenya berada di dalam warung. "Jadi kalau pas bakar sate, asapnya memenuhi warung. Jadi kurang nyaman saja. Tapi kalau soal rasa, ini tiada duanya," pungkasnya.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Ragam
KOMENTAR ANDA