"Kalau ada warga yang komplain, itu wajar. Tapi yang jelas kami sudah memfasilitasi mereka untuk pindah. Jadi kami tidak asal membongkar..."
Merdeka.com, Semarang - Dinas Perdagangan Kota Semarang kembali melakukan pembongkaran bangunan kios pedagang kaki lima (PKL) dan hunian liar warga di bantaran sungai Banjir Kanal Timur (BKT) yang berada di Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Senin (9/4).
Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fajar Purwoto mengatakan, pembongkaran bangunan kios dan hunian warga di Kelurahan Sambirejo ini melanjutkan pembongkaran yang dilakukan Sabtu (7/4) lalu. "Kemarin kan para PKL meminta waktu sampai Senin (9/4). Makanya ini kami bongkar lagi dan kami pastikan semua bangunan bersih tidak ada yang masih berdiri," kata Fajar.
Di Kelurahan Sambirejo, lanjut dia, terdapat 60 unit bangunan kios PKL dan 37 bangunan hunian. Dari jumlah tersebut, sekitar 30 bangunan telah dibongkar pada pembongkaran sebelumnya. "Sisanya, diratakan tanah menggunakan alat berat hari ini," tambahnya.
Fajar menuturkan, pihaknya telah menyediakan tempat relokasi bagi PKL yaitu di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). Sedangkan untuk warga yang bertempat tinggal di bantaran sungai, semuanya telah diminta pindah ke Rumah Susun Sehat Sewa (Rusunawa).
"Kalau ada warga yang komplain, itu wajar. Tapi yang jelas kami sudah memfasilitasi mereka untuk pindah. Jadi kami tidak asal membongkar tanpa menyediakan tempat baru," paparnya.
Dalam waktu dekat, pihaknya juga akan melakukan pembongkaran bangunan kios dan hunian di tiga kelurahan lain yaitu Kelurahan Mlatiharjo, Bugangan dan Karangtempel. "Ditargetkan, semua bangunan di bantaran sungai BKT di tiga kelurahan tersebut sudah rata tanah pada minggu keempat April ini," tukasnya.
Sekadar diketahui, pembongkaran bangunan-bangunan yang berada di dua sisi bantaran sungai BKT, terkait dengan normalisasi sungai tersebut yang kini tengah berjalan.