1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Hadapi era disrupsi, Guru BK harus update kompetensi

"Sejak dari mindset, sampai ke strategi pelayanannya."

Rektor UPGRIS Muhdi dan Ketua PD ABKIN Jateng Prof DYP Sugiharto menandatangani MoU. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Sabtu, 21 Juli 2018 13:15

Merdeka.com, Semarang - Guru Bimbingan dan Konseling (BK) pada era disrupsi kini memiliki tantangan yang semakin besar. OLeh sebab itu, guru BK memiliki kewajiban untuk memperbaharui kompetensinya dalam memberikan bimbingan dan pendampingan terhadap siswa di sekolah. Hal itu disampaikan oleh Ketua Pengurus Daerah (PD) Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) Jawa Tengah Prof DYP Sugiharto usai melakukan penandatanganan MoU dengan Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) dan pelaksanaan seminar "Strategi Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Era Disrupsi," Sabtu (21/7) di Kampus UPGRIS.

"Jadi, tantangan guru BK di era disrupsi ini adalah guru BK harus meng-update kompetensinya, termasuk meluncur meng-update kepelayanannya. Sejak dari mindset, sampai ke strategi pelayanannya. Karena, guru BK mengantar peserta didik untuk mengembangkan potensinya, sementara dinamika, mindset dan perilaku peserta didik juga berubah dengan era disrupsi ini," katanya.

Oleh sebab itu, kata dia, guru BK tidak boleh ketinggalan dan harus segera menyesuaikan dengan tuntutan perubahan dari dinamika perkembangan anak pada era seperti ini. "Sekarang, atau tidak sama sekali. Kuncinya di situ, sehingga pengembangan-pengembangan kompetensi sampai kemudian strategi pelayanannya harus menyesuaikan dengan perkembangan-perkembangan di era disrupsi ini," paparnya.

Dia melanjutkan, guru BK saat ini memiliki kewajiban yang lebih difokuskan pada pendampingan sisi potensi positif siswa. Jika dulu guru BK lebih cenderung membantu mengentaskan siswa dari masalah yang tengah dihadapi, saat ini guru BK orientasinya harus mendampingi siswa atau peserta didik agar berkembang sesuai dengan passion yang dimiliki.

"Di era disrupsi ini, orang-orang yang akan eksis adalah orang yang berkembang pada passion-nya. Nah, saat ini wilayah yang agak terabaikan adalah itu, yakni mendampingi peserta didik berkembang sesuai dengan passion-nya," beber Prof DYP yang juga Koordinator Kopertis Wilayah VI Jateng ini.

Sementara itu, Retor UPGRIS Muhdi menyampaikan, dengan ditandatanganinya MoU dengan PD ABKIN Jateng, akan ada banyak hal ke depan yang akan dicapai oleh kampus yang dipimpinnya itu. "Untuk seminar ini, merupakan bagian dari implementasi dari MoU, lalu yang kedua kita kan punya mahasiswa-mahasiswa yang praktik nanti, otomatis juga tidak hanya dibantu oleh para guru secara individu, tapi juga dibantu oleh organisasi (ABKIN). Berikutnya adalah pengembangan kurikulum BK dan hal-hal lain menyangkut pengembangan profesionalisme guru BK. Dan mudah-mudahan ke depan termasuk kita nanti kerjasamakan membuka program profesi BK," ungkapnya.

(NS)
  1. Peristiwa
  2. Pendidikan
KOMENTAR ANDA