"Kami merencanakan untuk sister city, kerjasama dengan Jiaxing terkait dengan pariwisata, investasi bisnis perdagangan kemudian untuk tourism."
Merdeka.com, Semarang - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bersama Pemerintah Kota Jiaxing China melakukan kerjasama melalui program sister city. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengungkapkan, sister city adalah konsep penggandengan dua kota yang berbeda lokasi dan administrasi politik dengan tujuan menjalin hubungan budaya dan kontak sosial antar penduduk.
"Kota kembar umumnya memiliki persamaan keadaan demografi dan masalah-masalah yang dihadapi. Konsep kota kembar bisa diumpamakan sebagai sahabat pena antara dua kota," kata Wali Kota yang akrab disapa Hendi ini.
Hubungan kota kembar, lanjut dia, sangat bermanfaat bagi program pertukaran pelajar dan kerjasama di bidang budaya dan perdagangan. Hendi menjelaskan, kerjasama program sister city antara Kota Lunpia yang dipimpinnya dengan salah satu kota di Negeri Tirai Bambu ini, difokuskan dalam beberapa bidang diantaranya, bidang ivestasi perdagangan bisnis, bidang budaya dan bidang parwisata.
"Kami merencanakan untuk sister city, kerjasama dengan Jiaxing terkait dengan pariwisata, investasi bisnis perdagangan kemudian untuk tourism. Jadi kami lagi melakukan penjajakan untuk kerjasama sister city yang nantinya akan dilakukan penandatangan kerjasama pada bulan November yang akan datang," paparnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu yang beberapa waktu lalu pulang dari Jiaxing China membeberkan, untuk melakukan proses komunikasi antara pemerintah Jiaxing dan Kota Semarang, sebagai upaya awal pelaksanaan program sister city tersebut, Pemerintah Kota Jiaxing mengadakan program beasiswa bagi mahasiswa Kota Semarang.
"Sistem kerjasamanya nanti rencana dari Pemerintah Kota Jiaxing akan ada banyak investor yang menanamkan modalnya ke Kota Semarang. Kemudian kita dari Pemkot Semarang melalui perguruan tinggi akan mengirim mahasiswa karena Pemerintah Jiaxing berkenan menyediakan beasiswa, terutama untuk bahasa dan budaya melalui Universitas Jiaxing," bebernya.
Dia menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Jiaxing sudah menunjuk dan menetapkan Universitas Negeri Kota Semarang (UNNES) yang diminta untuk mengirimkan mahasiswanya, terutama mahasiswa dari jurusan Bahasa Mandarin untuk mengikuti program beasiswa tersebut.
Mereka mengharapkan, nantinya mahasiswa itu bisa menjadi penerjemah maupun guide dari para investor yang akan menanamkan modal dan berinvestasi di Kota Semarang. "Pemerintah Kota Jiaxing akan ada banyak pengusaha melakukan investasi ke Kota Semarang, kemudian turis-turis dari sana juga akan datang banyak ke Kota Semarang," imbuhnya.
Dia berharap, dengan banyaknya mahasiswa belajar budaya dan bahasa di Jiaxing, maka bisa menarik orang-orang dari China untuk menjadi investor di Kota Semarang.