"Ini menarik dan saya rasa bisa diterapkan di Suriname,"
Merdeka.com, Semarang - Duta besar Suriname untuk Indonesia Ricardo Wilfred Panka berkunjung ke Kota Semarang untuk melakukan kunjungan diplomatik ke Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Jumat (31/8). Kedatangannya kali ini dikatakan sebagai kunjungan diplomatik keduanya di Kota ATLAS, setelah sebelumnya pernah datang untuk menghadiri event Semarang International Night Carnival pada bulan Mei 2018.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi pun secara langsung menerima Ricardo di kantornya, Jalan Pemuda 148 Kota Semarang. Pada pertemuan itu, Ricardo mengatakan pihaknya tertarik untuk mengadopsi beberapa aplikasi dalam sistem Semarang Smart City.
Salah satu yang menarik perhatiannya adalah terkait aplikasi ponsel pintar Area Traffic Control System (ATCS) Kota Semarang. Melalui aplikasi yang dapat diunduh pada Google Play Store tersebut, Ricardo optimistis jika angka kecelakaan lalu lintas di Suriname dapat diatasi.
Pasalnya dengan mudahnya semua orang untuk mengakses situasi kondisi lalu lintas di sekitar maka dapat meningkatkan kepedulian serta kewaspadaan masyarakat dalam berlalu lintas. "Suriname memiliki masalah lalu lintas yang besar. Dalam satu bulan rata-rata ada empat kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan luka parah bahkan meninggal dunia," kata dia.
Ricardo menerangkan, pihaknya berupaya mengurangi angka kecelakaan itu. Dan dengan aplikasi ATCS di ponsel pintar seperti yang dimiliki Kota Semarang ini, setiap orang bisa menjadi lebih peduli dengan kondisi lalu lintas di sekitarnya. "Dengan ATCS, maka pengemudi dapat mengontrol kecepatan mengemudinya. Ini menarik dan saya rasa bisa diterapkan di Suriname," tukasnya.
Terkait hal tersebut, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menuturkan akan membantu Suriname untuk mengatasi permasalahan lalu lintas yang dihadapi. Wali Kota Semarang yang juga akrab disapa Hendi itu bahkan menjanjikan akan mengirim beberapa personil dari Pemkot Semarang untuk melakukan riset kondisi faktual di Suriname.
Dengan tindak lanjut tersebut, nantinya Pemkot Semarang akan membantu Suriname untuk membuat aplikasi ATCS yang sesuai kebutuhan. "Sampai saat ini, aplikasi ATCS Kota Semarang telah terhubung dengan 47 persimpangan yang kondisi lalu lintasnya dapat dipantau oleh masyarakat melalui ponsel pintarnya masing-masing," kata dia.
Bagi masyarakat di Kota Semarang, aplikasi ATCS ini dimanfaatkan untuk menghindari simpul-simpul kemacetan. Namun, tidak menutup kemungkinan juga berfungsi untuk hal lain. "Seperti yang pak Dubes Suriname lihat bahwa ada manfaat aplikasi ini dari sisi lain, maka akan kita sesuaikan bila memang dibutuhkan," tegas pria yang berhasil menghantarkan Kota Semarang meraih penghargaan Indonesian Road Safety Award 2017 ini.