"Secara keseluruhan para peserta yang ikut kali ini lebih bagus."
Merdeka.com, Semarang - Gelaran futsal piala bergilir Rektor Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) yang berlangsung pada 17-19 Juli telah usai. Pertandingan yang diikuti oleh 23 tim futsal pelajar SMA sederajat dari berbagai sekolah di Jawa Tengah itu, dimenangkan oleh tim futsal asal SMA Institut Indonesia (Instindo) Semarang sebagai juara I.
Tim futsal SMA Instindo Semarang berhasil mengalahkan tim lawan dari SMAN 8 Semarang dengan skor 6-3 pada putaran final. Dari hasil tersebut, posisi juara II selanjutnya ditempati oleh tim futsal SMAN 8 Semarang. Sedangkan pada posisi ketiga ditempati oleh tim futsal dari SMAN 2 Semarang dan SMA Kesatrian 2 Semarang yang masing-masing menjadi juara III bersama.
Pada kesempatan itu, masing-masing tim juara memperoleh piala serta uang pembinaan dengan jumlah yang bervariasi. "Secara keseluruhan para peserta yang ikut kali ini lebih bagus. Sejak awal saya ikuti pertama main itu sudah oke. Anak-anak yang main itu kelihatan skill-nya oke dan intelejensianya juga bagus dalam mengatur strategi," kata Rektor UPGRIS Muhdi usai menutup rangkaian pertandingan futsal dalam rangka Dies Natalis UPGRIS yang ke-37, Kamis (19/7).
Dari pertandingan futsal tersebut, Muhdi menilai bahwa Indonesia memiliki bibit-bibit atlet futsal yang berbakat. Cabang olah raga futsal akan bisa berkembang lebih baik jika ada dukungan dari semua pihak termasuk pemerintah. "Mungkin bisa digerakkan dengan adanya event yang berjenjang dan rutin. Dengan begitu bisa dipantau dan diambil bibit-bibit yang berprestasi," paparnya.
Muhdi juga menilai sportivitas tiap pemain pada tim-tim yang bertanding di lapangan futsal Kampus UPGRIS IV tersebut juga tinggi. "Saya sangat tertarik dengan sportivitas mereka. Biasanya yang namanya anak-anak SMA kan kalau usai bertanding seperti musuhan. Tapi ini tidak. Usai bermain semuanya salaman, berangkulan, biasa. Seperti di Piala Dunia, saat bertanding habis-habisan, tapi setelah selesai secara sportif saling mengakui, kamu yang menang dan saya kalah. Dan ini yang benar," katanya.
Dari hal itu, Muhdi pun meyakini bahwa olahraga selain dapat membangun kesehatan jasmani, juga dapat membangun karakter yang positif. Tentunya dengan menonjolkan sportivitas. "Jadi yang kalah mengakui kekalahannya dan yang menang juga tidak berlebihan," ungkapnya.
Lebih lanjut Muhdi menambahkan, ke depan pihaknya akan mempertimbangkan dipertandingkannya tim-tim futsal putri pelajar. "Saya kira ini nanti akan kami pertimbangkan. Kalau perlu nanti pertandingannya selang seling. Habis pertandingan tim putra nanti ada tim putri yang bertanding. Biar rame, jadi yang nonton juga asyik. Waktunya nanti juga bisa lebih panjang. Kalau sekarang kan tiga hari, nanti bisa lima hari pelaksanaannya," tutupnya.