1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Jangkau wilayah sempit, Pemkot Semarang luncurkan motor ambulans hebat

"Jadi motor itu nantinya dapat membawa dokter, bidan atau perawat sesuai kebutuhan masyarakat."

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mencoba motor ambulans hebat. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Rabu, 18 Juli 2018 18:02

Merdeka.com, Semarang - Sebagai kota metropolitan, Kota Semarang sudah barang tentu penuh dan dipadati pemukiman penduduk. Tak ayal, banyak lokasi di Kota Semarang yang memiliki jalanan sempit dan hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.

Hal itu tentu saja berpengaruh dalam pelayanan, salah satunya pelayanan ambulans hebat yang dimiliki Pemkot Semarang. Akibat kecilnya jalanan beberapa daerah, mobil ambulans hebat tidak dapat melayani dengan maksimal.

Namun, kondisi tersebut tak mematahkan semangat Pemkot Semarang untuk melayani warganya. Terbaru, Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang meluncurkan motor ambulans hebat. Ya, konsep motor ambulans hebat itu digunakan untuk melayani masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan, khususnya bagi mereka yang tinggal di daerah dengan akses jalan masuk sempit.

Kepala DKK Kota Semarang, Widoyono mengatakan, peluncuran motor ambulans hebat ini untuk menjawab permasalahan dimana banyak pelayanan kesehatan masyarakat yang tidak dapat dilayani oleh mobil ambulans hebat. Sebab, wilayah masyarakat banyak pula yang berada di gang-gang sempit dan tak dapat dilalui dengan kendaraan roda empat.

"Hampir di seluruh kecamatan Kota Semarang ini memiliki gang sempit sehingga mobil ambulans tidak dapat masuk. Untuk itu, kami melakukan inovasi ini yakni membuat motor ambulans hebat untuk menjawab persoalan itu," kata dia.

Motor ambulans hebat, lanjut Widoyono, nantinya akan ditempatkan di sejumlah Puskesmas di seluruh Kota Semarang. Motor tersebut juga telah dilengkapi dengan bagasi untuk membawa sejumlah peralatan kesehatan yang diperlukan.

"Jadi motor itu nantinya dapat membawa dokter, bidan atau perawat sesuai kebutuhan masyarakat. Misalnya ada orang yang mau melahirkan, ya motor itu bawa bidan. Kalau sudah bisa ditangani di tempat syukur, kalau tidak bisa maka akan segera diberikan rujukan ke rumah sakit terdekat," tegasnya.

Saat ini, kata dia, ada sekitar 15 motor ambulans hebat yang disediakan. Pihaknya mengaku akan melakukan penambahan lagi pada anggaran perubahan mendatang. "Nanti akan kami tambah lagi, termasuk motor yang digunakan untuk melaksanakan program Pendekatan Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga (PIS-PK). Dengan adanya motor ambulans hebat dan motor PIS-PK ini kami harapkan program pelayanan kesehatan di Kota Semarang akan semakin maksimal," tukasnya.

Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengapresiasi langkah inovatif yang dilakukan oleh DKK Semarang itu. Menurutnya, fungsi motor ambulans hebat ini sangat penting mengingat masih banyak masyarakat Kota Semarang yang tinggal di gang-gang sempit.

"Saya sangat mengapresiasi inovasi ini sebagai terobosan untuk menyelesaikan problem yang terjadi di masyarakat. Memang di Kota Semarang ini banyak daerah yang memiliki jalanan sempit sehingga mobil ambulans tidak dapat melayani jika diperlukan," kata dia.

Program ambulans hebat, lanjut Hendi, memang menjadi program andalan di bidang kesehatan Kota Semarang selain Universal Healt Coverrage (UHC). Dan pelayanan ambulans hebat ini setiap bulan mencapai ratusan orang.

Di sisi lain, dirinya juga berharap motor ambulans hebat ini dapat menjadi ujung tombak peningkatan kualitas kesehatan masyarakat di Kota Semarang. Mengingat, Kota Semarang saat ini adalah salah satu kota di Indonesia dengan Angka Harapan Hidup tertinggi pada angka 77,21 tahun.

Indeks kesehatan masyarakat Kota Semarang tersebut bahkan hampir menyamai Angka Harapan Hidup (AHH) masyarakat di negara maju seperti Amerika Serikat yang menurut Bank Dunia ada pada angka 78,74 tahun. "Pendidikan dan kesehatan memang menjadi dua isu besar yang kami terus upayakan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Kota Semarang," pungkasnya.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Layanan Publik
  2. Peristiwa
  3. Kesehatan
  4. Pemkot Semarang
KOMENTAR ANDA