1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Hendi Upayakan Program Gratis Dari Lahir Sampai Meninggal

”Jangan sampai sudah berduka, masih menanggung dan dibebani biaya pemakaman,”

Wali Kota Hendi memberikan bantuan sosial berupa pemberian santunan kematian (BT2SK), Kamis (22/8).. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Kamis, 22 Agustus 2019 18:56

Merdeka.com, Semarang - Sebanyak 137 ahli waris menerima langsung bantuan sosial berupa pemberian santunan kematian (BT2SK) yang diserahkan oleh Wali kota Semarang Hendrar Prihadi, Kamis (22/8) bertempat di Aula Kelurahan Gayamsari. Penerima adalah ahli waris wilayah Kecamatan Pedurungan, Genuk, Gayamsari dan Semarang Timur, yang masing-masing ahli waris menerima bantuan sebesar Rp1,2 juta.

Bantuan duka ini merupakan wujud kepedulian Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terhadap warga miskin atau tidak mampu saat berduka. Hal itu sesuai amanat Peraturan Wali kota Semarang Nomor 16 Tahun 2019 tentang pemberian bantuan sosial tidak terduga berupa santunan kematian bagi warga miskin dan tidak mampu.

”Kami masih terus mengupayakan bagaimana bisa menggratiskan biaya pemakaman sehingga akan meringankan beban keluarga yang sedang berduka,” ujar Hendi, sapaan akrab wali kota.

Menurutnya, kebijakan penggratisan biaya pemakaman membutuhkan payung hukum berupa Perda, sehingga membutuhkan koordinasi dan komunikasi dengan DPRD Kota Semarang. Namun, Hendi meyakinkan bahwa komitmen penggratisan biaya pemakaman tersebut tetap kuat dan akan terus diperjuangkan.

Ke depan, Hendi yakin dan optimistis biaya hidup di Kota Semarang mulai dari kelahiran, pendidikan, kesehatan, hingga kematian dapat benar-benar digratiskan. Pasalnya, saat ini Wali Kota Semarang tersebut telah berhasil menginisiasi sejumlah program gratis, mulai dari melahirkan dengan UHC, sekolah negeri gratis, hingga bersiap untuk menggratiskan sekolah swasta di 2020.

Untuk itu, Hendi sangat berharap penggratisan biaya pemakaman dapat dirasakan seluruh warga Kota Semarang yang berduka. ”Jangan sampai sudah berduka, masih menanggung dan dibebani biaya pemakaman,” ungkap Hendi.

Penyerahan BT2SK ini merupakan tahapan keempat setelah tiga hari sebelumnya berturut-turut diserahkan kepada total 377 ahli waris dari berbagai kecamatan se-Kota Semarang dengan total 512 penerima. Penerima bantuan adalah warga miskin atau tidak mampu yang terdata pada basis data terpadu (BDT) Tahun 2018.

Hendi pun berharap apa yang diterima oleh warga Kota Semarang ini dapat meningkatkan rasa cinta warga kepada kotanya. Diakuinya, memang belum sempurna pelayanan kepada warga, tetapi dirinya yakin dan optimistis bahwa semua bisa diperbaiki bersama-sama. Yang terpenting, lanjutnya, ada semangat untuk lebih peka dan mencari solusi bersama. ”Yang penting mau cerita apa kendala dan masalah yang dihadapi untuk kita cari solusi bersama,” pungkasnya.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Layanan Publik
  2. Pemkot Semarang
KOMENTAR ANDA