"Kami yakin usai pembangunan rampung, tidak memerlukan waktu lama untuk memindahkan tempat pelayanan..."
Merdeka.com, Semarang - Proses pembangunan gedung rawat jalan RSUD KRMT Wongsonegoro sudah mencapai 40 persen. Dengan begitu, diharapkan bangunan gedung tersebut segera selesai agar pelayanan kepada masyarakat semakin optimal.
Direktur RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang dr Susi Herawati mengatakan, saat ini pembangunan gedung tersebut mencapai 40 persen dari target 20 persen. "Sehingga, terdapat deviasi proses pembangunan gedung rawat jalan RSUD KRMT Wongsonegoro,” ujarnya.
Susi menargetkan, gedung rawat jalan yang saat ini tengah dibangun dapat mulai digunakan pada akhir tahun 2019. Adapun masa kontrak pembangunan gedung tersebut hingga 16 Desember 2019.
Dia menerangkan, pihak kontraktor menargetkan pembangunan akan rampung September 2019. Dengan begitu, akhir tahun 2019 masyarakat sudah dapat dilayani di gedung baru itu.
“Lelang pembangunan gedung rawat jalan tersebut dilakukan sekaligus dengan interiornya. Kami yakin usai pembangunan rampung, tidak memerlukan waktu lama untuk memindahkan tempat pelayanan yang semula berada di bagian belakang akan menempati gedung baru,” imbuhnya.
Susi menyebutkan, dari pengalamannya pada saat membangun gedung sebelum ini, interiornya tidak sekalian di lelang. Sehingga, masyarakat tahunya bangunan sudah jadi tapi tidak dipakai. "Kali ini kami antisipasi lelang interior juga dilakukan sekaligus di awal,” sambungnya.
Susi berharap, Kota Semarang benar-benar memiliki sebuah rumah sakit yang representatif seperti yang diharapkan Wali Kota Semarang.
Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, pihaknya optimistis dengan pembangunan gedung baru tersebut. Menurutnya, semakin cepat pembangunan berlangsung, semakin cepat bisa memberikan pelayanan secara maksimal kepada masyarakat.
“Saya berpesan kepada pihak RSUD untuk menghitung secara cermat luasan gedung sehingga bisa dijadikan sebagai tempat yang lebih produktif. Saya optimistis karena proyek sudah berjalan 40 persen dari target 20 persen. Ada deviasi positif,” ucapnya.