1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Unik, PPK Semarang Selatan sosialisasi Pilgub gunakan kuda lumping

"Selain dengan seni budaya, kami juga melakukan sosialisasi dengan tokoh masyarakat dan kalangan pemuda."

Para penari kuda lumping beraksi dalam acara sosialisasi pemilu yang diselenggarakan PPK Semarang Selatan, Minggu (22/4).. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Minggu, 22 April 2018 16:23

Merdeka.com, Semarang - Berbagai upaya terus dilakukan Petugas Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) untuk menyosialisasikan pelaksanaan Pilgub Jateng 2018. Tujuannya agar partisipasi masyarakat dalam ajang lima tahunan itu semakin tinggi. Salah satunya dilakukan oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Semarang Selatan. Mereka terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pesta demokrasi terbesar di Jawa Tengah itu.

Namun uniknya, sosialisasi yang dilakukan oleh PPK Semarang Selatan tidak seperti biasanya. Menggunakan kesenian kuda lumping, mereka menggelar sosialisasi di gelaran Car Free Day (CFD) Jalan Pahlawan Kota Semarang, Minggu (22/4).

Atraksi penari kuda lumping tersebut jelas mengundang perhatian ribuan masyarakat yang sedang menikmati hari bebas kendaraan itu. Mereka langsung mengerumuni lokasi pertunjukan yang jarang ditemui saat ini. "Bagus sekali, ini cara yang bagus untuk mengundang perhatian masyarakat. Sosialisasi memang seharusnya seperti ini, tidak monoton dan membosankan," kata Teguh, 33, salah satu warga.

Ketua PPK Semarang Selatan, Heri Abrianto mengatakan, sosialisasi menggunakan seni budaya memang menjadi program kerjanya. Menurutnya, sosialisasi semacam ini dinilai lebih efektif dan mengena.

"Dengan melibatkan kesenian semacam ini, maka perhatian masyarakat akan semakin besar. Apalagi CFD di Jalan Pahlawan ini berada di kecamatan kami, sehingga kami menggelar sosialisasi di sini dengan pertunjukan kuda lumping," kata dia.

Heri menambahkan, dalam pelaksanaan Pilgub Jateng 2018 ini, kecamatan Semarang Selatan dipatok angka partisipasi masyarakat sebesar 77,8%. Jumlah itu, lanjut dia, sangat besar dan harus melakukan sosialisasi terus menerus.

"Selain dengan seni budaya, kami juga melakukan sosialisasi dengan tokoh masyarakat dan kalangan pemuda. Untuk kalangan pemuda, kami menggandeng karang taruna dan kelompok remaja lain karena memang partisipasi remaja harus terus digenjot," tegasnya.

Heri mengaku kegiatan sosialisasi dengan melibatkan para seniman akan rutin dilakukan. Ke depan, ia mengaku akan menggelar pertunjukan lain yang lebih menarik. "Tentu tidak hanya kuda lumping, banyak seni budaya lain yang dapat kami maksimalkan untuk proses sosialisasi ini," pungkasnya.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Peristiwa
  2. Politik
KOMENTAR ANDA