"Ini murni kreatif panitia, agar warga terhibur dengan hal baru,"
Merdeka.com, Semarang - Provinsi Jawa Tengah sedang menggelar pesta demokrasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub). Masyarakat begitu antusias mengikuti pesta demokrasi lima tahunan itu. Tak terkecuali masyarakat Kota Semarang. Sejak pagi hari, mereka sudah berduyun-duyun ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk memilih calon pemimpin masing-masing.
Uniknya, pada gelaran Pilgub Jateng kali ini, sejumlah kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kota Semarang berkreasi sedemikian rupa untuk membuat TPS unik dan menarik minat masyarakat menggunakan hak pilihnya. Diantara yang terunik di Kota Semarang adalah TPS berkonsep horor di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Gunung Brintik Bergota Semarang dan TPS berkonsep kemeriahan Piala Dunia di Bulu Lor Semarang.
Di TPS horor Gunung Brintik, banyak "hantu" bergentayangan di TPS tersebut. Mereka menampakkan diri pada ratusan Warga sekitar yang hendak menggunakan hak pilih di TPS tersebut. Tidak cukup menampakkan diri, hantu-hantu tersebut juga turut melayani warga untuk menyoblos.
Hantu-hantu itu bukanlah hantu betulan, mereka adalah anggota KPPS yang mengenakan kostum hantu saat bertugas. Mereka berhasil menarik perhatian warga untuk datang ke TPS. Berbagai properti seperti, keranda, makam, dan tulang belulang juga digunakan untuk menambah kesan seram di TPS yang terletak di tengah Komplek Makam Bergota itu.
Di depan pintu masuk, warga disambut dengan dua prajurit yang membawa tombak. Saat mendaftar, warga juga dilayani oleh dua sosok kuntilanak. Bahkan saat hendak mengambil surat suara, genderuwo sudah menunggu para warga. Tak berhenti di situ, saat hendak menyoblos, warga juga harus didampingi oleh sosok pocong dengan wajah seram.
"Hal ini kami lakukan untuk menarik minat warga yang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT). Ide tersebut muncul karena lokasi TPS yang berada di tengah komplek makam," kata Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) 7 Bergota, Krisyanto, Rabu (27/6).
Menurutnya, dengan ide tersebut maka masyarakat akan semakin tertarik untuk datang ke TPS. Jadi, warga tidak lagi memikirkan persaingan saat menyoblos. "Ini murni kreatif panitia, agar warga terhibur dengan hal baru," tambahnya.
Krisyanto berharap, dengan ide semacam ini dapat menarik 340 warga yang terdaftar. Dia juga mengatakan kalau keunikan TPS-nya membuat sejumlah pejabat publik datang untuk meninjau langsung.
“Tadi ada Kapolda Jateng, Inspektur Jenderal Condro Kirono, Pangdam IV Diponegoro Mayjend TNI Wuryanto serta Ketua KPU Jateng Joko Purnomo. Tadi Wakil Walikota, Hevearita Gunarti Rahayu juga datang meninjau,” katanya.
Slamet Suyono, salah satu warga yang menyoblos di TPS 7 mengaku, cukup senang dengan kreatifitas TPS tempatnya menggunakan hak pilih. Meski memakai konsep horor, dia dan keluarganya justru cukup terhibur. "Tidak takut sama sekali. Justru malah jadi hiburan sekaligus menggunakan hak pilih," ujar Slamet.
Sementara di Bulu Lor, TPS 7 yang bertempat di Jalan Angraeni Raya, Kelurahan Bulu Lor, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang menerapkan konsep kemeriahan piala dunia. Sesuai dengan konsep itu, TPS tersebut didesain sedemikan rupa dengan beragam pernak pernik piala dunia yang saat ini sedang berlangsung.
Euforia piala dunia kental terasa saat memasuki TPS tersebut. Ada sejumlah bola yang digantungkan serta bendera-bendera para peserta Piala Dunia Rusia 2018.
Menurut Ketua KPPS 7 Bulu Lor Suroto, dibuatnya TPS unik ini dilakukan atas inisiatif warga RW 4 Kelurahan Bulu Lor, karena pelaksanaan Pilgub Jateng kali ini bertepatan dengan perhelatan Piala Dunia 2018 di Rusia.
“Pendirian TPS bertemakan piala dunia atas inisiatif Ketua RW dan disetujui oleh masing-masing RT dan warga. Untuk biaya atas swadaya warga,” ujarnya.
Dibuatnya TPS bertema piala dunia itu dimaksudkan selain untuk menarik perhatian juga untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pilgub 2018 kali ini. Dari data, pemilih di TPS 7 tersebut sebanyak 458 pemilih akan melakukan pencoblosan. "Kami targetkan ada 70-75% tingkat partisipasi pemilih," bebernya.