1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Usai disidak Hendi, Pasar Srondol bergeliat

Di pasar ini, pengunjung bisa mendapatkan berbagai macam produk kerajinan tangan seperti kain batik, baju batik, tas batik, dan pernik lainnya.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi melihat berbagai produk UMKM di Pasar Srondol belum lama ini.. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Rabu, 03 Oktober 2018 17:37

Merdeka.com, Semarang - Pasar tradisional di Srondol Kecamatan Banyumanik Kota Semarang mulai bergeliat setelah beberapa waktu lalu sepi. Hal itu tidak terlepas dari peran Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang selalu rutin menyambangi pasar-pasar tradisional di Kota Semarang.

Seperti di Pasar Srondol, pasca sidak Agustus lalu yang dilakukan oleh Hendi, sapaan akrab Wali Kota Semarang itu, kini pasar yang terletak di Kecamatan Banyumanik tersebut mulai bergeliat. Sesuai janji Hendi kepada para pedagang Pasar Srondol, sejumlah kegiatan pun mulai diinisiasi untuk menarik pengunjung berbelanja di 28 kios UMKM yang ada di pasar tersebut.

Adapun Pasar Srondol memang direvitalisasi pada tahun 2017 untuk menjadi pasar khusus UMKM Kota Semarang. Di pasar ini, pengunjung bisa mendapatkan berbagai macam produk kerajinan tangan seperti kain batik, baju batik, tas batik, tas-tas unik dengan beraneka motif kain, suvenir, dan pernak-pernik lainnya.

Di pasar ini juga tersedia berbagai kios pusat oleh-oleh yang menjual beraneka ragam makanan khas salah satunya bandeng presto. Produk-produk yang dijual di pasar ini memiliki kualitas yang terjamin dengan harga yang terjangkau. Selain menyediakan kios-kios UMKM, Pasar Srondol juga menyediakan fasilitas café dan coworking space untuk masyarakat yang dapat digunakan secara gratis.

Hendi menegaskan untuk menghidupkan Pasar Srondol, Pemkot Semarang melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang akan mengadakan berbagai agenda yang akan digelar di Pasar Srondol di bulan Oktober 2018 ini.

"Ada beberapa kegiatan yang akan diinisiasi untuk menarik pengunjung di Pasar Srondol, misalnya membatik bersama, pelatihan jamu, pelatihan merajut, pelatihan sulam pita, workshop batik malam dingin, kelas memasak, sulam pita melayu, dan pembuatan tas sederhana," jelas Wali Kota Semarang yang juga politisi PDI Perjuangan tersebut.

Berbagai acara yang digelar itu, lanjut Hendi, sengaja diadakan pada tanggal-tanggal terpisah agar pengunjung dapat setiap hari mendatangi pasar itu. "Supaya ramainya bisa terus, tidak hanya satu dua hari saja," lanjutnya.

Untuk detail acara yang akan dilaksanakan seperti kegiatan membatik bersama yang digelar setiap hari Selasa. Acara ini gratis untuk masyarakat umum dimulai pukul 08.00 WIB di Pelataran Pasar Srondol. Kuota yang tersedia untuk kegiatan ini adalah 150 peserta. Peserta akan mendapatkan canting dan kain hasil cantingan bisa dibawa pulang.

Untuk pelatihan jamu, dibuka gratis untuk masyarakat umum dan diadakan setiap hari Senin (8, 15, 22/10) pukul 08.00 s/d 13.00WIB. Di sini akan dipaparkan materi tentang pengenalan jamu dan potensi bisnisnya.

Untuk pelatihan sulam pita akan diadakan setiap hari Selasa (9, 16, 23/10) pukul 08.00 WIB di Pelataran Pasar Srondol. Materi untuk pelatihan ini sudah terjadwal. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi narahubung di 085741235861.

Di hari Selasa (9/10) juga akan ada pelatihan sulam pita melayu (mawar) untuk masyarakat umum. Pelatihan ini dikenai biaya kontribusi sebesar Rp50.000 dengan fasilitas snack dan paket sulam.

Setiap hari Rabu dan Sabtu (10, 17, 24/10) pukul 08.00WIB akan diadakan pelatihan merajut untuk pemula dan ahli. Pelatihan ini tidak dipungut biaya dan bahan baku bisa dibeli sendiri di koperasi.

Pada hari Sabtu (13/10) ada workshop batik malam dingin. Acara ini dibuka untuk masyarakat umum dengan kontribusi pelatihan sebesar Rp50.000, peserta akan mendapatkan fasilitas antara lain kerudung alat, snack, dan makan siang. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi narahubung di 087777702866.

Pelatihan pembuatan tas sederhana dibuka untuk masyarakat umum akan diadakan pada hari Selasa (16/10) dengan biaya kontribusi pelatihan sebesar Rp50.000, peserta sudah mendapatkan fasilitas antara lain snack dan paket tas. Untuk pelatihan memasak “hands on cooking class” dibuka untuk masyarakat umum yang akan diselenggarakan pada hari Sabtu (20/10).

Pelatihan ini dikenakan biaya kontribusi sebesar Rp50.000, dan akan mendapatkan fasilitas berupa makan siang, goody bag, dan hasil dari pelatihan boleh dibawa pulang.

"Untuk informasi lebih lanjut mengenai acara-acara di Pasar Srondol ini dapat menghubungi Klinik Bisnis Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang (081236153710) dan Albert (08174862781)," pungkasnya.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Peristiwa
  2. Pemkot Semarang
KOMENTAR ANDA