1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Wali Kota Hendi siap bergerak bersama santri jaga perdamaian Indonesia

“Peringatan hari santri ini menjadi momen yang tepat untuk mempertegas peran santri sebagai elemen sentral penjaga perdamaian di Indonesia."

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyalami pimpinan Ponpes dan ulama usai upacara peringatan Hari Santri Nasional tingkat Kota Semarang di Halaman Balai Kota, Minggu (21/10).. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Minggu, 21 Oktober 2018 17:08

Merdeka.com, Semarang - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi terus mengimplementasikan konsep bergerak bersama dalam membangun Kota Semarang. Hal ini ditunjukkannya dengan hadir di tengah para santri yang ada di Kota Semarang dalam peringatan Hari Santri Nasional di Halaman Balai Kota Semarang, Minggu (21/10).

Dalam kesempatan itu Hendi, sapaan akrab Wali Kota Semarang tersebut menegaskan siap bergerak bersama para santri untuk bersatu membangun bangsa. Terlebih terkait upaya menjaga kondusifitas dan perdamaian di Indonesia. Penegasan sikap Hendi sesuai dengan tema yang diusung pada Peringatan Hari Santri Nasional di tahu 2018, yaitu "Bersama Santri Damailah Negeri."

Isu perdamaian diangkat sebagai respon atas kondisi bangsa Indonesia yang saat ini sedang menghadapi berbagai persoalan, antara lain seperti maraknya hoax yang memecah belah bangsa, ujaran kebencian, polarisasi simpatisan politik, propaganda kekerasan, hingga terorisme.

“Peringatan hari santri ini menjadi momen yang tepat untuk mempertegas peran santri sebagai elemen sentral penjaga perdamaian di Indonesia. Dengan karakter kalangan pesantren yang moderat, toleran, dan cinta Tanah Air, saya yakin para santri dapat menyuarakan kedamaian, yang kemudian dapat menekan potensi konflik di tengah keberagaman masyarakat,” jelas Hendi saat menjadi inspektur upacara dalam kegiatan upacara peringatan tersebut.

Pada kesempatan itu, Hendi juga mengharapkan para santri harus bersikap kolaboratif bersama elemen masyarakat lainnya. Dengan begitu, maka akan semakin memperbesar kekuatan dalam melakukan pergerakan.

Para pemuda, lanjut Politisi PDI Perjuangan itu, diharapkan tidak menonjolkan kepentingan organisasinya saja tetapi justru dengan beragamnya komunitas dan organisasi ini dapat mewarnai Kota Semarang.

“Ada kelompok santri, ada pemuda yang tergabung dalam organisasi nasionalis, atau para pemuda lain yang tergabung dalam komunitas hobi, semuanya harus bareng-bareng bersatu membangun bangsa khususnya Kota Semarang,” tandasnya.

Di Kota Semarang sendiri tercatat ada tak kurang dari 185 pesantren dengan 17.215 santri dan 1.879 kyai serta ustadz. Dengan jumlah yang terbilang besar, selama ini santri di Kota Semarang telah memberikan kontribusi yang sangat besar dalam membangun Kota Semarang melalui berbagai kegiatan, diantaranya seperti pengabdian masyarakat amal bakti santri yang dilakukan oleh PP Durratu aswaja di Kalisegara dan Ngijo Gunungpati, pelatihan life skill santri, serta menyelenggarakan peringatan Hari Santri Nasional yang dapat mendorong terwujudnya keharmonisan di masyarakat Kota Semarang.

Terkait hal tersebut, Hendi mengaku senang dengan adanya banyak pesantren di Kota Semarang. Pasalnya, melalui pendidikan pondok pesantren, para pemuda tidak hanya mendapatkan pendalaman pengetahuan umum saja, tetapi juga meningkatkan sisi agamis dan pendekatan hubungan dengan Allah SWT.

“Jadi saya yakin lulusan pondok pesantren akan menjadi generasi yang mumpuni baik jiwa, raga, maupun keilmuannya. Karena selama belajar sudah dipersiapkan dengan baik tinggal bagaimana kita dapat mengamalkan dan mendarmabhaktikan dalam kehidupan untuk negara kita,” ujarnya.

Selain melakukan kegiatan peringatan Hari Santri Nasional dengan menggelar upacara, Hendi juga memberangkatkan kirab santri dari Balai Kota Semarang menuju makam KH Soleh Darat di TPU Bergota Semarang. Kirab ke makam KH Soleh Darat dilaksanakan sebagai penghormatan karena beliau dikenal sebagai maha guru santri Nusantara.

Selain dihadiri para santri, kegiatan itu dihadiri juga oleh Kepala Kantor Kemenag Kota Semarang, Ketua Syuriyah PCNU Kota Semarang, Ketua Laziz PCNU Kota Semarang, Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Semarang, dewan Mustasyar PCNU Kota Semarang, serta para Kiyai dari seluruh Kota Semarang.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Peristiwa
  2. Pemkot Semarang
KOMENTAR ANDA