"Barang-barang ini sudah ada sejak tahun 1940-an, di mana Indonesia masih dijajah oleh Belanda,"
Merdeka.com, Semarang - Kawasan Kota Lama saat ini telah menjadi salah satu destinasi wisata baru unggulan Kota Semarang. Tidak hanya menawarkan wisata sejarah, banyak hal lain yang disuguhkan di kawasan yang dikenal dengan sebutan Little Netherland itu.
Salah satunya adalah keberadaan Pasar Klitikan Padangrani. Pasar yang terletak di kawasan Gereja Blenduk Kota Lama ini, menyajikan aneka macam barang-barang kuno yang antik dan memiliki nilai seni dan sejarah tinggi.
Di lokasi itu, pengunjung akan dimanjakan dengan deretan barang-barang antik yang sulit ditemui saat ini. Berbagai jenis barang disajikan dalam pasar tersebut. Pengunjung dapat berbelanja aneka barang berharga itu dan dibawa pulang sebagai oleh-oleh untuk menambah koleksi atau sekadar pemanis ruangan.
"Barang-barang antik yang dijual di sini, merupakan barang yang memiliki nilai-nilai dan sejarah tinggi. Barang-barang ini sudah ada sejak tahun 1940-an, di mana Indonesia masih dijajah oleh Belanda," kata Ketua Paguyuban Pedagang Klitikan Padangrani, Teguh Gunawan, Senin (5/2).
Barang-barang antik tersebut, lanjut Teguh, sangat digemari para wisatawan. Mereka yang berkunjung ke Kota Lama pasti menyempatkan diri untuk melihat-lihat barang-barang antik yang ada di sana. "Kalau tertarik pasti beli, soalnya barang antik memang selalu diburu untuk hiasan rumah," terangnya.
Berbagai barang antik, seperti radio lawas, hiasan rumah, lonceng, keris, kamera jadul, aneka perabotan rumah tangga seperti setrika, mesin ketik dan sebagainya. "Ada pula sejumlah karya seni, seperti lukisan serta barang seni kuno lainnya," bebernya.
Mengenai harga, semua barang antik yang ada di lokasi itu memiliki harga bervariasi. Mulai yang hanya ribuan rupiah saja, hingga yang mencapai jutaan rupiah.
Salah satu pengunjung, Hartanto, 35, asal Surabaya mengaku terkesan dengan keberadaan barang antik di Kota Lama. Sebab menurutnya, di lokasi itu menawarkan banyak barang antik yang sulit ditemukannya. "Bagus-bagus, banyak barang yang memang saya cari sejak lama," kata penggemar barang antik ini.