"Dengan ide dan kreativitas, semua dapat dijadikan barang berharga,"
Merdeka.com, Semarang - Siapa bilang limbah logam hanya menjadi sampah tidak berguna. Di tangan orang-orang kreatif, limbah tersebut dapat menjadi benda seni yang bernilai ekonomis tinggi. Hal itulah yang diyakini Indarto atau yang dikenal dengan Mas Ind. Pemilik Lilo Art and Craft ini telah membuktikan bahwa limbah logam yang oleh orang dianggap tidak berguna, mampu disulap menjadi benda seni yang indah.
Berbekal pengetahuan dan pengalamannya, Mas Ind kemudian menyelenggarakan pelatihan di kawasan Kota Lama Semarang. Puluhan peserta begitu antusias mengikuti kegiatan itu. "Untuk itu saya ingin mengajak masyarakat tidak menyepelakan benda yang dianggap remeh. Dengan ide dan kreativitas, semua dapat dijadikan barang berharga," kata Mas Ind saat ditemui dalam pelatihan pemanfaatan limbah logam di Kota Lama Semarang, Minggu (5/8).
Mas Ind mengatakan, penyelenggarakan pelatihan pembuatan aneka kerajinan dari limbah logam itu sebagai wujud kepedulian kepada masyarakat dan lingkungan. Bertempat di gedung Branjangan Kota Lama, kegiatan bertema "Menembus Batas" itu diikuti oleh puluhan peserta.
Pada pelatihan yang diselenggarakan sejak Sabtu (4/8) lalu, para peserta diberikan pengetahuan tentang bagaimana menyulap limbah logam menjadi aneka kerajinan. "Memang saya bercita-cita memberikan pelatihan kerajinan ini kepada masyarakat sekitar Kota Lama. Untuk mengawali itu, kami menggelar pelatihan ini dengan peserta dari umum," tambahnya.
Mas Ind menerangkan, pelatihan tersebut bertujuan untuk membuka pemahaman masyarakat, bahwa limbah dan sampah dapat dijadikan aneka barang yang unik dan memiliki nilai ekonomis tinggi. Dengan begitu, diharapkan kreativitas masyarakat akan tumbuh dan berkembang dengan adanya pelatihan itu. "Intinya kita harus menembus batas, artinya barang yang oleh orang dianggap tidak berguna bisa dimanfaatkan lebih," katanya.
Ke depan, lanjut Mas Ind, pihaknya akan mengadakan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat sekitar Kota Lama Semarang. Dengan begitu, maka masyarakat di sekitar Kota Lama ini dapat berkreasi dengan aneka limbah dan dapat dijual kepada para pengunjung. "Ini salah satu upaya untuk menghidupkan Kota Lama sebagai tempat wisata bersejarah. Jadi tidak hanya gedung-gedung, namun kegiatan masyarakat juga harus kreatif dan inovatif," tutupnya.
Salah satu peserta pelatihan, M Tegar Saputra mengaku senang sekali dapat mengikuti kegiatan itu. Menurutnya, kegiatan tersebut membuka pandangannya selama ini terhadap barang-barang bekas. "Awalnya melihat limbah logam semacam ini hanya sekadar sampah tidak terpakai. Belum pernah terpikir sebelumnya jika sampah-sampah ini dapat dibuat aneka benda menarik," kata pelajar salah satu SMK di Kota Semarang ini.
Setelah mendapatkan pengetahuan dari pelatihan itu, Tegar mengaku akan berusaha memanfaatkan aneka barang bekas untuk dikreasikan menjadi barang menarik. "Tentu saya ingin mempraktikkannya nanti di rumah, dengan kreasi dan kemampuan yang saya miliki," tutupnya.