“Tidak semua anak muda bisa bergabung dalam pasukan ini. Untuk itu, hal ini harus disyukuri dengan cara mengimplementasikan hasil latihan..."
Merdeka.com, Semarang - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengukuhkan 27 siswa/siswi di Kota Semarang sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kota Semarang Tahun 2019. Para pelajar terpilih yang berasal dari 16 Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Semarang tersebut akan bertugas mengibarkan sang saka merah putih pada saat upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74 pada, Sabtu (17/8) di Halaman Balai Kota Semarang.
Wali kota yang akrab disapa Hendi itu mengatakan, para anggota Paskibraka merupakan perpaduan anak-anak muda terbaik di Kota Semarang. “Tidak semua anak muda bisa bergabung dalam pasukan ini. Untuk itu, hal ini harus disyukuri dengan cara mengimplementasikan hasil latihan selama ini dalam upacara sesungguhnya pada 17 Agustus mendatang,” ujarnya.
Hendi juga berpesan kepada para anggota Paskibra untuk menjaga silaturahmi. Selain itu, Hendi juga meminta kepada mereka untuk menjaga diri dari hal-hal yang tercela. "Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang. Untuk itu mari bina jaringan sebaik-baiknya. Ibaratnya kalian adalah kristal yang harus digosok, kristal yang paling mengkilat itu yang akan diperlukan Negara Indonesia ini. Jangan sampai kristal retak karena narkoba, menikah muda, tawuran dan lain-lain,” tuturnya.
Dia menambahkan, generasi muda harus meneruskan perjuangan para pahlawan terdahulu. Apa yang telah para pahlawan lakukan harus dilanjutkan, sebab mereka telah mengorbankan tenaga, pikiran, keluarga, bahkan nyawa untuk meraih kemerdekaan Indonesia. "Untuk itu, saya meminta para pemuda untuk mengisi pembangunan di bidang masing-masing dan bekerja keras untuk membuat Indonesia semakin maju," tutupnya.
Anggota Paskibraka Kota Semarang tahun 2019 yang berjumlah 27 orang berasal dari sejumlah sekolah di Kota Semarang. Sebelum dikukuhkan, mereka telah menjalani masa latihan selama 21 hari mulai tanggal 28 Juli sampai dengan 17 Agustus dengan dilatih oleh Kodim, PPI dan purnawirawan TNI.
Anggota Paskibraka juga menjalani masa karantina pada tanggal 13-17 Agustus disusul studi lapangan dan pembelajaran sejarah kebudayaan di Kota Malang, Jawa Timur.