1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Hendi Sampaikan Duka Mendalam ke Keluarga Balita Korban Longsor

“Atas nama Pemerintah Kota Semarang, saya ikut prihatin dan turut berbela sungkawa."

Wali Kota Hendi mengunjungi korban bencana longsor di Tumpang, Gajahmungkur, Senin (11/2).. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Senin, 11 Februari 2019 17:23

Merdeka.com, Semarang - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyampaikan duka mendalam atas kejadian tanah longsor di Tumpang I, Kelurahan Gajahmungkur, Kecamatan Gajahmungkur, yang terjadi pada Kamis (7/2) lalu.

Musibah tersebut menimpa seorang ibu dan anak balitanya yang sedang terlelap dalam kamar. Sang ibu bernama Destiana berhasil diselamatkan, namun nahas anak balitanya tak bernasib sama.

Sebagai rasa duka mendalam, wali kota yang akrab disapa Hendi itu secara khusus mengunjungi korban longsor, Senin (11/2). Hendi datang didampingi oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Semarang Agus Harmunanto, beserta Camat, dan Lurah Gajahmungkur.

“Atas nama Pemerintah Kota Semarang, saya ikut prihatin dan turut berbela sungkawa. Semua sudah digariskan oleh Allah. Musibah tidak memilih rumah bagus atau rumah jelek. Salah satu contohnya di Perumahan Bukit Sari yang merupakan perumahan elit pun pernah terkena musibah longsor,” ujarnya sambil menenangkan keluarga.

Hendi juga meminta kepada Camat dan Lurah Gajahmungkur agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana di tempat yang sama. Terlebih pada titik yang rawan terjadi bencana longsor saat hujan deras.

“Semuanya saja, mulai dari pak camat sampai ke lurah-lurahnya untuk di perhatikan. Kalau memang daerahnya berpotensi longsor, tolong ingatkan warga untuk jangan berada didekat tebing talud. Musibah itu tidak bisa kita hindari, tapi kalau kita ikhtiar bisa lebih aman,” tegasnya.

Senada dengan Hendi, Kepala Dinas Permukiman Kota Semarang, Ali menjelaskan jika longsor berpotensi lebih besar terjadi pada talud yang tidak memiliki penguatan beton. "Pembangunan talud dengan ketinggian tertentu tidak dapat hanya menggunakan batu belah sebagai penahan," jelas Ali.

Untuk itu, dalam pembangunan yang dilakukan saat ini, Pemkot Semarang selalu memberi penguatan beton dengan memberi kolom dan ring balik. "Tidak lupa dilengkapi juga dengan suling-suling untuk jalur air," tambahnya.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Pemkot Semarang
KOMENTAR ANDA